BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak ditemukannya partikel-partikel dasar
atom, teori atom banyak mengalami perubahan. hal ini menggoyahkan teori atom
Dalton yang menyatakan bahwa atom tidak dapat dibagi-bagi. Diantara yang
menggoyahkan teori atom ini ialah hasil percobaan yang dilakukan oleh Thomson
pada tahun 1897. Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan
merupakan karakteristik gas tersebut Apabila terdapat gas yang diletakkan di dalam tabung kemudian arus
listrik dialirkan ke dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya..
Setiap zat dapat dibagi atas bagian-bagian yang
lebih kecil, sampai mencapai bagian yang paling kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini berkaitan
erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik dapat
digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom. Model atom Bohr
menyertakan gagasan tentang gerakan elektron dalam orbit melingkar.
Atom dalam suatu unsur dapat menghasilkkan
spektrum emisi (spektrum diskret) dengan menggunakan alat spectrometer, sebagai
contoh spectrum hidrogen. Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana.
Spektrum yang dihasilkan adalah atom hidrogen yang merupakan spektum yang
paling sedehana. Spektrum garis atom hydrogen berhasil dijelaskan oleh Niels
Bohr pada tahun 1913.
1.2
Tujuan
Praktikum
1. Untuk
menentukan konstanta Rydberg R dari beberapa spectrum
2. Untuk
menentukan warna dari beberapa spektrum gelombang
3. Untuk
mengetahui hubungan jarak ( d ) dan jarak ( l
)
4. Untuk
mengetahui aplikasi dari percobaan
BAB
II
DASAR
TEORI
Pancaran radiasi
dari atom hidrogen berenergi, dapat dihubungkan dengan jatuhnya elektron dari
orbit yang berenergi lebih rendah, dan memberikan satu kuantum energi (foton) dalam
bentuk cahaya. Dengan menggunakan argument yang didasarkan interaksi
elektrostatik dan hukum Newton tentang gerak, Bohr menunjukkan bahwa elektron
dalam atom hidrogen dapat memiliki energi yang diperoleh dari rumus
En
= -RH (1/n2)……………………………………………………….(1)
di mana RH, konstanta Ryberg,
memiliki nilai 2,18 x 10-18 J. bilangan n adalah bilangan bulat yang disebut bilangan
kuantum utama (principal quantum number) yang memiliki nilai n = 1,2,3, dst.
Tanda negatif
dalam persamaan (1) mungkin terlihat aneh, sebab mengisyaratkan bahwa semua
energi elektron yang diizinkan bernilai negatif. Sebenarnya, tanda ini tidak
lebih dari konvens sebarang; tanda ini mengartikan bahwa energi elektron dalam
atom lebih rendah dari energi elektron bebas, atau elektron yang
berada pda jarak tak terhingga dari inti atom.
Tiap elektron
dalam atom hidrogen hanya dapat menempati orbit tertentu. Karena tiap orbit
memiliki energi tertentu, energi yang berkaitan dengan gerakan elektron pada
orbit yang diizinkan harus mempunyai nilai yang konstan, atau terkuantisasi.
Energi elektron bebas miliki diberikan nilai sebarang sebesar nol. Secara
matematis, ini sma saja dengan memberikan nilai n = tak berhingga
(∞) dalam persamaan (2.5) sehingga En
= 0.
Model atom Bohr
menyertakan gagasan tentang gerakan elektron dalam orbit melingkar, namun ia
memasukkan syarat yang ketat. Semakin dekat electron ke inti (semakin kecil n), En
menjadi leih besar dalam nilai mutlaknya, tetapi juga semakin negatif.
Nilai paling negatif di dapat bila n = 1, yang berkaitan
dengan orbit yang paling stabil.
Teori Bohr
memungkinkan kita untuk menjelaskan spektrum garis atom hidrogen. Energi
radiasi (dalam bentuk foton) dipancarkan bila elektron berpindah dari orbit
yang berenergi lebih tinggi ke orbit yang berenergi lebih rendah. Sebaliknya, energi
radiasi yang diserap oleh atom menyebabkan elektronnya berpindah dari orbit
yang berenergi lebih rendah (yang dicirikan dengan n yang lebih kecil) ke orbit
yang berenergi yang lebih tinggi (yang dicirikan dengan n yang lebih besar).
Perpindahan
elektron yang terkuantisasi daro satu orbit ke orbit yang lain analog dengan
perpindahan bola tenis naik atau turun tangga. Bola tersebut dapt berada di
atas anak tangga ke berapapun, namun, tidak mungkin terletak didaerah antara
anak tangga-anak tangga. Perpindahan dari anak tangga yang lebih redah ke anak
tangga yang lebih tinggi adalah proses yang memelurkan energi sementara
perpindahan dari anak tangga yang lebih tinggi ke ke anak tangga yang lebih
rendah adalah proses yang melepaskan energi. Jumlah energi yang terlibat dalam
setiap jenis perubahan ditentukan oleh
jarak antara anak tangga tangga awal dan anak tangga akhir. Serupa dengan ini,
jumlah energi yang diperlukan untuk memindahkan sebuah elektron dalam atom
Bohr bergantung pada selisih tingkat
energi keadaan awal dan keadaan akhir.
(R. Chang,
2005)
Tabung
sinar hidrogen adalah suatu tabung tipis yang berisi gas hidrogen pada tekanan
rendah dengan elektroda pada tiap-tiap ujungnya. Jika anda melewatkan tegangan
tinggi (katakanlah, 5000 volt), tabung akan menghasilkan sinar berwarna merah
muda yang terang. Anda akan sering mendapatkan spektrum hidrogen dinyatakan
dengan panjang gelombang sinar bukan frekuensi. Sayangnya, karena hubungan
matematika antara frekuensi sinar dan panjang gelombangnya, anda mendapatkan
dua gambaran spektrum yang sangat berbeda jika mengalurkannya terhadap
frekuensi atau panjang gelombang.
Jika sinar tersebut dilewatkan pada prisma atau kisi
difraksi, sinar akan terpecah menjadi beberapa warna. Warna yang dapat anda
lihat merupakan sebagian kecil dari spektrum emisi hidrogen. Sebagian besar
spektrum tak terlihat oleh mata karena berada pada daerah infra-merah atau
ultra-violet.
Hubungan
antara frekuensi dan panjang gelombang,
hubungan matematisnya:
………………………………………………(2)
Pengaturan
ulang persamaan tersebut akan menghasilkan persamaan baik untuk panjang
gelombang maupun frekuensi.
;
…………………………………………….(3)
Dengan sedikit pengetahuan
matematika yang mengagumkan, pada 1885 Balmer memberikan rumus sederhana untuk
memperkirakan panjang gelombang dari beberapa garis yang sekarang kita kenal
dengan deret Balmer. Tiga tahun berikutnya, Rydberg membuat rumus yang lebih
umum sehingga dapat diterapkan untuk memperkirakan panjang gelombang beberapa
garis pada spektrum emisi hidrogen. Rydberg memberikan rumus:
……………………………………………(4)
RH
merupakan konstanta yang disebut dengan konstanta Rydberg.
n1 dan n2 merupakan
bilangan bulat (seluruh angka). n2 lebih besar daripada n1.
Dengan kata lain, jika n1, katakanlah 2, maka n2 dapat
berupa seluruh angka antara 3 dan tak hingga. Berbagai kombinasi angka dapat
anda masukkan ke dalam rumus, sehingga anda dapat menghitung panjang gelombang
dari suatu garis pada spektrum emisi hidrogen − dan terdapat kesamaan antara
panjang gelombang yang anda dapatkan dengan menggunakan rumus ini dengan yang
diperoleh dari hasil analisis spektrum aslinya.
Anda dapat juga menggunakan versi
yang dimodifikasi dari persamaan Rydberg untuk menghitung frekuensi
masing-masing garis. Persamaan yang dimodifikasi dapat anda peroleh dari
persamaan sebelumnya dan rumus panjang gelombang dan frekuensi pada bagian
sebelumnya.
Jika
Garis-garis
pada spektrum emisi hidrogen membentuk pola yang umum dan dapat ditunjukkan
dengan persamaan yang (relatif) sederhana. Masing-masing garis dapat dihitung
dari kombinasi angka-angka sederhana.
Tegangan tinggi pada tabung sinar
hidrogen menyediakan energi tersebut. Molekul hidrogen awalnya pecah menjadi
atom-atom hidrogen (oleh karena itu disebut spektrum emisi atom hidrogen) dan
elektron kemudian berpromosi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Misalkan
suatu elektron tereksitesi ke tingkat energi ketiga. Elektron akan cenderung
melepaskan energi lagi dengan kembali ke tingkat yang lebih rendah. Hal ini
dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Elektron dapat turun, kembali
lagi ke tingkat pertama, atau turun ke tingkat kedua − dan kemudian, pada
lompatan kedua, turun ke tingkat pertama.
Ketika tak ada yang mengeksitasi,
elektron hidrogen berada pada tingkat energi pertama − tingkat yang paling
dekat dengan inti. Tetapi jika anda memberikan energi pada atom, elektron akan
tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi − atau bahkan dilepaskan dari
atom.
Jika suatu elektron turun dari tingkat-3 ke tingkat-2, akan
melepaskan energi yang sama dengan beda energi antara dua tingkat tersebut.
Energi yang diperoleh dari lepasnya elektron ini muncul sebagai sinar (dimana
"sinar" tersebut termasuk dalam daerah UV dan IR juga tampak
(visible)).
Masing-masing
frekuensi sinar dihubungkan dengan energi melalui persamaan:
………………..(6)
Dengan
frekuensi yang lebih tinggi, energi sinar akan lebih tinggi.
Jika suatu elektron turun dari
tingkat-3 ke tingkat-2, tampak sinar merah. Inilah asal-usul garis merah pada
spektrum hidrogen. Dengan menghitung frekuensi sinar merah, anda dapat
menghitung energinya. Energi itu harus sama dengan beda energi antara tingkat-3
dan tingkat-2 pada atom hidrogen.
Persamaan
terakhir dapat ditulis ulang sebagai beda energi antara dua tingkat elektron.
…………………………………..…(7)
Turunnya
elektron yang menghasilkan energi terbesar akan memberikan garis frekuensi
tertinggi. Turunnya elektron dengan energi terbesar adalah dari tingkat tak
hingga ke tingkat-1 (tentang tingkat tak hingga akan dijelaskan nanti). Jika
elektron turun dari tingkat 6, penurunannya lebih sedikit, sehingga
frekuensinya akan lebih kecil. dan jika anda mengamati lompatan ke tingkat-1
yang lain anda akan mendapatkan seluruh deret Lyman. Jarak antar garis pada
spektrum menggambarkan jarak perubahan tingkat
Jika anda melakukan hal yang sama
untuk lompatan menurun ke tingkat 2, anda mendapatkan garis dari deret Balmer.
Perbedaan energinya lebih kecil dari deret Lyman, sehingga frekuensi yang
dihasilkan juga lebih rendah.
n1 dan n2
pada persamaan Rydberg merupakan tingkat energi sederhana pada setiap lompatan
yang menghasilkan garis yang khas pada spektrum.
Sebagai contoh, pada deret Lyman, n1
selalu 1. Elektron yang turun ke tingkat 1 menghasilkan garis pada deret Lyman.
Untuk deret Balmer, n1 selalu 2, karena elektron turun ke tingkat-2.
n2 merupakan tingkat asal lompatan. Kita telah menyebutkan bahwa
garis merah merupakan hasil dari turunnya elektron dari tingkat-3 ke tingkat-2.
Pada contoh ini, n2 sama dengan 3. Cara penyelesaian ini sangat
rumit dan tidak dianggap lagi benar dalam semua aspek detail.
Ketika tak ada energi tambahan yang
diberikan, elektron hidrogen berada pada tingkat-1. Dikenal sebagai keadaan
dasar (ground state). Jika anda
memberikan energi yang cukup untuk memindahkan elektron hingga ke tingkat tak
hingga, anda telah mengionkan hidrogen. Energi ionisasi tiap elektron
dihitung dari jarak antara tingkat-1 dan tingkat tak hingga.
Jika anda dapat menentukan frekuensi dari limit deret Lyman,
anda dapat menggunakannya untuk menghitung energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan elektron suatu atom dari tingkat-1 ke titik ionisasi. Dari hal
tersebut, anda dapat menghitung energi ionisasi per mol atom.Masalahnya adalah
frekuensi limit deret agak sulit ditentukan secara akurat dari spektrum karena
pada daerah limit garis-garisnya rapat sehingga spektrum terlihat seperti
kontinu.
(http://www.chemistry.org/materi_kimia/struktur_atom_dan_ikatan/sifat_dasar_atom/spektrum-emisi-atom-hidrogen)
Seperti yang Anda mungkin sudah belajar dalam kimia ,
atom hidrogen adalah sistem atom yang dikenal
sederhana , dan satu aspecially penting untuk memahami . Misalkan sebuah tabung
gelas dievakuasi diisi dengan hidrogen (atau beberapa gas lainnya) pada tekanan
yang sangat rendah.
Banyak dari apa yang kita ketahui tentang atom hidrogen ( yang terdiri
dari satu proton dan satu elektron ) dapat diperpanjang
untuk ion elektron tunggal lainnya seperti He+ dan Li2+ . Selain itu , pemahaman yang mendalam
tentang fisika yang mendasari atom hidrogen kemudian dapat digunakan untuk
menggambarkan atom yang lebih kompleks dan tabel periodik unsur .
Spektrum emisi hidrogen meliputi empat baris menonjol
yang terjadi pada panjang gelombang, dari 656,3 nm, 486,1 nm, 434,1 nm, 410,2
nm. Pada tahun 1885 Johans Balmer ( 1825-1898 ) menemukan bahwa panjang
gelombang tersebut dan garis kurang menonjol dapat digambarkan dengan persamaan
empiris sederhana:
=
R(
-
) n = 3,4,5, dst .................................
(8)
Dimana n dapat memiliki nilai integral dari 3,4,5, dst, dan
adalah
konstanta, disebut konstanta Rydberg . Jika panjang gelombang dalam meter ,
memiliki nilai :
.....................................................................................
(9)
(Raymond A. Serway, 1990)
Teori
Bohr menerangkan persamaan Rydberg tetapi tidak dapat menerangkan struktur
halus dari spektra atom dan tidak dapat menjelaskan struktur atom
multielektron. Teori Bohr mengenai
struktur atom didasari pada tiga postulat :
-
Elektron
bergerak mengelilingi nukleus yang bermuatan dalam suatu orbital energi
tertentu yang sirkular.
-
Elektron
hanya dapat mempunyai harga momentum sudut tersendiri, yang diberikan dengan
hubungan : L =
. Dimana n yang
disebut bilangan kuantum dapat mempunyai harga 1,2,3, dst
-
Elektron
dapat berpindah dari satu orbit ke orbit yang lain apabila elektron itu
menyerap frekuensi yang dihubungkan dengan persamaan : v =
. Dimana
adalah energi dari
orbit yang lebih tinggi, sedangkan E
yang lain adalah energi orbit yang lebih rendah.
Dengan
prinsip ini, seseorang dapat menghitung jari-jari elektron, kecepatan elektron
dalam setiap orbit, dan juga energi dari orbit.
Persamaan
Rydberg adalah suatu hubungan empiris yang menjelaskan spektrum hidrogen dan
atom dengan lengkap. Hubungannya adalah :
=
R[
-
]
.................................................................................
(10)
Dimana
adalah perbedaan
antara kedua tingkat energi yang dinyatakan dalam 1/cm, Z adalah nomor ataom, dan R
adalah konstanta Rydberg, yang diberikan sebagai :
R= 109737,32/cm (
) ............................................................... (11)
Dan
adalah bilangan bulat dengan kondisi
>
. Bentuk modifikasi
dari persamaan Rydberg dapat digunakan untuk menjelaskan spektrum dari semua
atom seperti hidrogen.
( S.K Dogra, 1990)
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1
Peralatan
dan fungsi
1. Induktor
Rumhkorf
Fungsi : sebagai sumber
tegangan.
2. Tabung
Hidrogen
Fungsi : sebagai tempat
Lampu Hg.
3. Kisi
80 lines/mm dan 300 lines/mm
Fungsi : sebagai medium
untuk menguraikan spektrum cahaya dari Lampu Cd.
4. Penggaris/
meteran (100cm)
Fungsi : untuk mengukur
jarak antara tabung hydrogen ke kolimator.
5. Statif
Fungsi : sebagai
penyangga lampu Cd dan tabung Hidrogen.
3.2
Prosedur
Percobaan
1. Dipasang
peralatan sesuai dengan gambar di atas
2. Dihubungkan
tabung dengan inductor rumhkorf
3. Diletakkan
kisi pada jarak tertentu dengan menggunakan meteran (posisi kisi tidak boleh
terganggu)
4. Dihidupkan
induktor Rumhkorf, serta catat jatak L untuk H
3.3 Gambar
Terlampir
3.4 Diagram Alir
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2005. Kimia Dasar. Edisi Ketiga. Jilid
satu. Erlangga : Jakarta.
Halaman : 198-199
Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Edisi
asli. Universitas Indonesia : Jakarta.
Halaman : 18-20
Serway, R.A. 1990. College Physics. College
Publisher : New York.
Halaman : 898-899
(http://www.chemistry.org/materi_kimia/struktur_atom_dan_ikatan/sifat_dasar_atom/spektrum-emisi-atom-hidrogen)
Tgl/ hari akses : Selasa, 15 Oktober 2013
Pukul : 19.45
sangat bagus
BalasHapus