Rabu, 11 Desember 2013

Catu Daya



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Catu daya membicarakan tentang  pahlawan yang terlupakan dalam sebagian besar system elektronik. Hampir semua rangkaian elektronik membutuhkan sumber tegangan DC yang teratur dengan besar antara 5 Volt hingga 30 Volt. Dalam beberapa kasus pencatuan ini dilakukan secara langsung oleh baterai yang merupakan sumberarus DC misalnya 6 volt, 9 volt, atau 12 volt. Namun dalam banyak kasus lainnya akan lebih menguntungkan apabila kita menggunakan sumber AC standar. Disini dijelaskan bahwa bagaimana rangkaian penyearah atau rectifier dan rangkaian penghalus atau smoothing bekerja dan bagaimana tegangan-tegangan output catu daya dapat diatur dengan  baik.
Daya sesaat merupakan hasil perkalian antara tegangan domain waktu dan arus domaun waktu yang terkait dalam suatu elemen atau rangkaian tertentu. Mengetahui daya sesaat memberikan sebuah manfaat tersendiri yaitu bahwa nilai maksimumnya dapat menjadi sarana control bagi kita untuk memastikan keamanan dan efektifitas pengoperasian sebuah alat. Akan tetapi yang menjadi daya tarik utama besaran- besaran ini adalah karena berdasarkan nilainya kita dapat menghitung daya rata-rata yang merupakan besran yang memiliki peranan yang lebih penting dalam analisis rangkaian.

1.2    Tujuan
1.      Untuk mengetahui prinsip kerja regulator
2.      Untuk mengetahui karakteristik dioda sebagai penyearah
3.      Untuk mengetahui prinsip kerja catu daya
4.      Untuk mengetahui aplikasi dari pencatu daya

 
BAB II
LANDASAN TEORI

Arus dan tegangan bolak memungkinkan untuk menggunakan transformer. Ini adalah perangkat yang berubah (atau transform) satu perbedaan potensial yang lain. Sebagai contoh, tabung gambar televisi memerlukan beda potensial sekitar 20.000 V. Transformer A digunakan untuk mengubah-110 V garis voltase yang 20.000V dibutuhkan. Sebagai contoh lain, sebuah bel pintu membutuhkan perbedaan potensial mungkin 9V. Gunakan dalam terbuat dari transformator untuk mendapatkan perbedaan potensial dari garis 110V. Mari kita lihat apa transformator dan bagaimana kerjanya. Sebuah diagram skematik dari sebuah transformator yang khas ditunjukkan pada Gambar 27.12. Ini terdiri dari dua kumparan luka pada kuk besi atau inti. Kumparan primer Np loop di atasnya. Hal ini terhubung ke sumber listrik ac. Gelombang dalam lingkaran mengingatkan kita bahwa tegangan bolak-balik. Sebuah aliran arus bolak melalui primer karena sumber daya ac.
Kumparan sekunder memiliki daya. kita sebut jumlah loop pada Ns nya. mari kita cari ggl inducced di sekunder karena ggl bolak (sumber tegangan) di primer.fluks dari kumparan utama adalah karena sebagai souce tegangan dalam garis-garis medan magnet primary.but mengikuti besi, seperti yang ditunjukkan dalam bab terakhir. dalam gambar 27.12. Garis-garis medan mengikuti besi dalam jumlah yang sama.sebagai tegangan sinusoidal di SD bervariasi, fluks juga bervariasi. ini bervariasi fluks melewati kumparan sekunder. ggl diberikan oleh hukum faraday itu.dalam bab terakhir kami menemukan bahwa hubungan berikut berlaku untuk transformator:Vs = Vp. menyatakan bahwa tegangan induksi pada sekunder sebanding dengan rasio belitan, Ns / Np. Mari kita lihat bahwa hukum kekekalan energi menyatakan  bahwa daya masukan rata-rata primer harus sama dengan daya keluaran rata-rata dari kerugian disediakan sekunder dalam transformator neglilible.kita kemudian dapat menulis. {VpIp(cos)p)Vs}. Apakah (cos)s meskipun komplikasi ini, ada satu kasus khusus yang dapat diobati dengan mudah. menganggap bahwa arus di sd adalah neglilible ketika arus tidak sedang drawnb dari sekunder (yaitu, ketika perlawanan sekunder tak terbatas).
Untuk seperti sebuah transformator hubungan yang sederhana, berlaku ketika cukup saat ini sedang ditarik oleh begitu sekunder yang arus utama adalah besar. dalam kasus ini jelas bahwa energi neglilible sedang disimpan dan dikonsumsi dalam kumparan transformator. maka kita dapat menulis, untuk nilai seketika. karena mereka berada dalam fase jadi saya di sd sama dengan aku di dalam sekunder berada dalam fase. sebagai akibatnya, hubungan di atas berlaku untuk nilai-nilai rumus serta untuk instant values. dengan demikian kita menemukan bahwa dalam persamaan.{Vp/Vs}Is={IpNp}/Ns. (Frederick Bueche,1817)
    Dalam dioda,elektron yang dipancarkan dari katoda akan mengalir menuju anoda,kalau anoda dijaga tetap berpotensial positif dibandingkan dengan katoda. Aliran ini dalam dioda akan menghasilkan  arus dalam
arah dari anoda ke katoda.untuk dioda yang diketahui,arus ini dinamakan arus anoda.tergantung pada tegangan anoda dan katoda(dinamakan tegangan anoda)dan juga pada temperatur katoda.kalau anoda mempunyai potensial lebih rendah daripada katoda,tidak ada arus mengalir dalam tabung karena elektron-elektron ditolak oleh anoda.
Untuk temperatur filamen yang diketahui,grafik yang menunjukkan perubahan arus anoda dari dioda menurut tegangan anoda dinamakan lengkung karakteristik satatis dari dioda atau karakteristik dioda.Dalam daerah terbatas  muatan ruang dan daerah terbatas temperatur. Dalam daerah terbatas muatan ruang,arus naik menurut kenaikan potensial anoda menurut hukum pangkat . Dalam daerah terbatas temperatur, lengkungan hampir paralel dengan sumbu tegangan dioda. Kenaikan sedikit arus anoda menurut tegangan  anoda dalam daerah terbatas temperatur,disebabkan oleh efek Schottky.
Perpindahan  daerah terbatas muatan  ruang ke daerah terbatas temperatur tidak begitu tajam, tetapi terjadi dalam daerah sempit tegangan anoda. Lebih lanjut, untuk harga – harga filamen rendah, terjadi perpindahan pada harga tegangan anoda yang lebih rendah,Satu set lengkung yang menghubungkan arus anoda dengan temperatur katoda untuk tegangan anoda yang diketahui dapat digambarkan. Lengkung – lengkung  demikian juga dikenal sebagai karakteristik dioda. Dalam karakteristik dioda juga ditunjukkan dua daerah arus anoda, yaitu daerah terbatas temperatur dan daerah teerbatas muatan ruang.
Dioda merupakan salah satu  komponen – komponen elektronika yang memiliki dua elektrode logam, katoda dan anoda yang dipisahkan oleh hampa,maka alat ini membentuk kapasitor. Besar kapasitansi ini 5-10 pF.  Suatu  dioda dikatakan ideal kalau lengkung karakteristik volt dan ampere seperti yang trtera pada gambar sebelumnya. Resistansi maju dari dioda ideal sama dengan nol dan resistansi baliknya sama dengan tidak terhingga.karakteristik dioda ideal juga tidak tergantung pada temperatur filamen.
Kapasitansi dioda dalam keadaan ideal diabaikan. Dalam rangkaian, dioda praktis digambarkan oleh dioda ideal secara seri dengan resistansi maju Rf.Salah satu fungsi dari dioda ialah sebagai penyearah arus ,dimana penyearahan merupakan proses dimana arus atau  tegangan bolak – balik diubah  menjadi arus atau  tegangan searah. Setiap peralatan listrik yang memberikan resistansi rendah ke arus menurut satu arah dan resistansi tinggi pada arah yang berlawanan dinamakan penyearah. Karena resistansi maju dari dioda hampa rendah  dan resistansi baliknya sangat tinggi . dioda dapat digunakan sebagai penyearah sifat penyearahan dioda dapat dipelajari dengan  cara berikut dengan pertolongan  karakteristik dinamisnya.
Harga arus searah  atau harga rata – rata tegangan masuk e adalah  nol. Tetapi dengan tidak adanya setengah siklus negatif, tegangan keluaran  mempunyai komponen arus searah (dc).jadi telah terjadi penyearahan.Suatu transformator digunakan pada masukan dalam  tugasnya adalah  menaikkan atau  menurunkan tegangan bolak –balik (ac) utama yang dihubungkan ke kumparan primer. Kalau tegangan utama ac, tegangan masukan  penyearah sama dengan e,dimana n adalah perbandingan antara jumlah lilitan transformator  sekunder ke primer.
Dari pembahasan ssebelumnya diketahui  bahwa tegangan keluarannya hanya berisi setengah siklus positif,karena dioda mengantar hanyaselama interval – interval tersebut. Hal inilah yang disebut dengan penyearah setengah gelombang. Dalam proses penyearahan setengah gelombang,arus mengalir melewati resistansi beban hanya selama setengah bagian positif dari sinyal masuk. Kalau arus yang telah diserahkan  mengalir lewat resistansi beban menurut arah yang sama selama siklus penuh dari sinyal masuk, penyearah dinamakan penyearah gelombang penuh.dua dioda serupa dan sadapan – tengah (centre tap) pada kumparan sekunder transformator digunakan .karena masing – masing  setengah dari kumparan sekunder trafo mempunyai lilitan yang sama,tegangan yang diinduksikan dalam masing – masing setengah kumparan sekunder trafo akan  mempunyai besar yang sama. Namun kedua tegangan ini bergeser fasenya sebesar  satu sama lain. Untuk mengetahui penampilan suatu rangkaian penyearah, kita harus mengevaluasi beberapa besaran yang ada hubungannyadengan proses penyearahan. Ada beberapa faktor yagn mempengaruhi mutu penyearahan yaitu :
      1.      Harga rata –rata atau  harga dc (Arus searah) dan arus beban
Arus beban dalam rangkaian penyearah  dalam rangkaian penyearah tidak mantap sempurna, tetapi merupakan fungsi periodik menurut waktu. Mutu penyearahan ditentukan olehkomponen dc dari fungsi periodik.
      2.      Faktor kerutan
Arus keluaran dari penyearah terdiri dari bagian mantap. Bagian mantap tersebut ditambahkan komponen – komponen  fluktuasiperiodik, yang mengakibatkan arus bolak – balik ke arus searah oleh penyearah menjadi tidak sempurna. Ukuran dari ketidak sempurnaan atau dari komponen fluktuasi diberikan oleh faktor kerutan (ripple)yang didefinikan sebagai hasil bagi antara  komponen arus atau tegangan beban dan harga rata –rata arus atau tegangan beban.
      3.      Efisiensi  penyearah
Efisiensi penyearah didefinisikan sebagai hasil bagi antara daya keluaran dc dari penyearah ke daya pemasukan ac. Perbandingan ini juga dikenal sebagai efisiensi konversi atau sering juga disebut efisiensi teoretis.
Faktor kerutan dari penyearah gelombang penuh juga leb ih kecil.jadi penyearah gelombang penuh lebih baik dan lebih menguntungkan dibanding penyearah setengah gelombang.Tegangan balik puncak yaitu : besaran ini disingkat dengan PIV (peak inverse voltage) merupakan tegangan balik maksimum lewat dioda,yakni antara katoda dan anoda,kalau tabung tidak menghantar.
Dalam penyearah setengah gelombang, PIV merupakan tegangan maksimum lewat sekunder transformator. Dalam penyearah gelombang penuh,dengan mengabaikan penurunan tegangan lewat tabung, PIV untuk masing – masing dioda, tegangan balik puncak rata – rata ditentukan oleh pabrik pembuat tabung. Dalam operasi sebenarnya,PIV tidak boleh melebihi harga rata –rata ini. Kalau tidak,  dioda akan mengalami kerusakan. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai penyaring atau filter. Rangkaian penyearah yang harus sempurna memberikan tegangan mantap bebas kerutan  lewat resistansi bebannya. Keluaran dari penyearah setengah gelombang atau penyearah dari gelombang penuh terdiri dari komponen- komponen kerutan ditambah suku (dc) searah. Penampilan penyearah demikian dapat diperbaiki dengan memasukkan rangkaian tambahan antara penyearah dan beban untuk mengurangi komponen – komponen utama kerutan. Rangkaian tambahan ini disebut penyaring atau filter. Dalam peristiwa yang sederhana filter terdiri dari kapasitor C yang ditempatkan bercabang dengan resistansi beban , atau suatu induktor L. Yang ditempatkan seri dengan resistansi    .
Isi keluaran dari kerutan penyearah dapat diperkecil lebih lanjut dengan menggunakan rangkaian filter LC seksi”L”atau seksi” ”.Aksi rangkaian filter dapat dimengerti dengan cara berikut. Dalam peristiwa filter kapasitor yang digunakan paralel dengan resistansi beban, reaktansi dari kapasitansi C pada frekuensi sinyal masuk diambil sangat kecil dibandingkan dengan. Maka komponen kerutan dipintas oleh kapasitor dan fluktuasi tegangan dekat resistansi berkurang.Dalam peristiwa induktor yang seri dengan resistansi beban,reaktansi induktor pada frekuensi sinyal masuk diambil jauh lebih besar daripada   . Maka komponen ac dari keluaran penyearah terutama akan muncul lewat induktansi.
Komponen dc dilewatkan induktor tanpa mengalami banyak perlemahan kalau resistansi induktor ke arus searah diabaikan. Jelas, fluktuasi dari tegangan lewat  akan lebih kecil.Dalam rangkaian LC, yang ditunjukkan merupakan aksi penyaringan baik dari filter induktor maupun filter kapasitor ditunjukkan.
Tegangan kerutan  diperlemah oleh induktor seri dan kapasitor cabang, dan hasilnya tegangan keluaran yang rata lewat .Apabila di gambarkan suatu rangkaian suatu rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan filter cabang kapasitor. Akan kita anggap kerja suatu rangkaian lebih terperinci. Kalau kapasitor tidak ada,selama setengah siklus sinyal masukkan,salah satu tabung dan penguat gelombang penuh akan menghantar dan kalau masukannya sinusoidal, keluarannya muncul tegangan setengah sinusoidal. Harga puncak tegangan setengah sinusoidal sama dengan harga penuh tegangan yang terinduksi dalam setengah bagian sekunder transformator(asalkan penurunan tegangan lewat tabung diabaikan). Kalau kapasitor ada,tegangan ini memberi muatan kapasitor C sampai harga puncaknya. Penghantaran tabung berarti memberikan arus pengisi muatan.
Pada fase penurunan gelombang masuk, kapasitor C mengosongkan muatan lewat resistansi beban   dengan konstanta waktu yang diberikan oleh hasil kali . Bentuk gelombang tegangan pada keluaran penyearah dengan dan tanpa adanya kapasitor dapat ditunjukkan melalui berturut – turut oleh garis penuh dan garis putus dan jugabentuk golongan arus yang mengalir dalam dua tabung.
Disini, reaktansi dari kapasitor pada frekuensi kerutan jauh lebih kecil daripada resistansi beban. Ini berarti bahwa konstanta waktu  jauh lebih besar daipada periode waktu T dari tegangan bolak – balik. Kalau salah satu tabung menghantar, kapasitornya penyaring mengisi muatan.karena tabung dimisalkan ideal, maka selama periode menghantar,tabung – tabung tersebut seperti rangkaian terhubung singkat dan kapasitor mengisi muatan sampai tegangan maksimum, yang sama dengan harga maksimum dari sinyal masuk. Selama penghantaran kalau sinyal masuk jatuh lebih rendah harga puncak, tabung tidak bekerja dan kapasitor  mengosongkan  muatan dengan perlakuan dengan konstanta waktu   Selama setengah periode  sinyal masuk yang  lain, tabung kedua akan  mulai menghantar kalau  tegangan  
masuk menjadi lebih besar daipada .
Penghantaran tabung berhenti kalau tegangan masuk berkurang lebih rendah harga puncaknya. Jadi,arus tabung mengalir dalam selang waktu yang kecil dari setengah siklus sinyal masuk.Arus tabung ini terbagi ke dlam dua bagian yaitu: satu mengalir lewat  dan yang lain lewat C untuk menyimpan kembali muatan pada kapasitor tersebut,yang sebagian telah ada yang hilang selama periode penghantaran sebelumnya.
Karena arus kapasitor mendahului tegangan yang diberikan sebesar setengah radian,jelas bahwa arus tabung akan mendahului tegangan yang diberikan dengan sudut kurang dari setengah radian. Akibatnya,arus dioda dan tegangan masuk yang diberikan tidak mencapai harga-harga maksimumnya dengan serempaknya,tetapi arus dioda mendahuluinya tegangan masuk.Untuk penyearah gelombang penuh dengan filter kapasitor, tegangan puncak balik sama dengan 2Em, dimana Em adalah puncak tegangan antara sadapan tengah dan kedua ujung sekunder trafo. Untuk penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor, PIV juga mendekati 2Em, tetapi disini Em adalah tegangan puncak total lewat sekunder trafo. Jadi,kalau filter digunakan,PIV naik untuk penyearah setengah gelombang,tetapi untuk penyearah gelombang penuh tidak berubah. (D.Chattopadhyay,1989)
Sebuah potensial masukkan gelombang sinus menghasilkan sebuah gelombang keluaran gelombang setengah,dengan pelurus dioda. Dengan pelurus diodayang pada pokonya bertindak sebagai sebuah rangkaianpendek untuk satu polaritas potensial masukan dan yang lainnya. Ternyata,sebuah pelurus dioda ideal ,hanya mempunyai kedua ragam operasi ini. Operasi itu adalah ON (yakni hambatannya nol) atau OFF (yakni hambatannya tak terhinnga).
Ada beberapa tanda yang digunakan untuk menunjukan ciri dari dioda yakni: kepala panah bersesuaian dengan terminal bertipe- p dari alat tersebut dan menunjuk di dalam arah aliran arus konvensional ”yang mudah”. Yakni,dioda itu adalah ON bila terminal dengan kepala panah (cukup) positiif terhadap terminal yang lainnya. Tidak banyak pengangkut mayoritas itu yang dapat mengatasi rintangan terssebut,dan sebagai akibatnya maka arus difusi akan berkurang secara nyata. Akan tetapi,arus hanyut tidak mengindera adanya rintangan dengan demikian tidak akan bergantung dari besarnya atau arahnya potensial luar tersebut.
Keseimbangan arus yang mulus yang terdapat pada kecondongan nol dengan demikian akan terganggu,dan seperti yang telah diketahui sebuah arus tetapi merupakan arus yang sangat kecil muncul di dalam rangkaian tersebut.hal ini kelihatannya waajr karena terminal aki positif yang dihubungkan ke ujung tipe n dari sambungan tersebut,cenderung menarik elektron keluar dari zona penipisan kembali ke bahan dalam tipe n dan cenderung menolak lubang kembali ke dalam bahan bertipe p. Karena zona penipisan mengandung sangat sedikit pengangkut muatan,maka zona penipisan ini adalah kawasan yang resistivitasnya tinggi. Jadi,lebarnya yang bertambah cukup banyak yang konsisten dengan nilai arus condong belakang yang kecil.  (David,halliday,1999)
 
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN


3.1      Peralatan dan Komponen
            3.1.1        Peralatan dan Fungsi
1.      Multimeter
Fungsi : sebagai indikator dari PSA dan untuk mengukur tegangan keluaran dari rangkaian regulator.
2.      Penjepit buaya (2 pasang)
 Fungsi : untuk menghubungkan transformator ke rangkaian pencatu daya dan menghubungkan PSA adjust ke regulator.
3.      Transformator CT 3A
        Fungsi : Untuk menurunkan tegangan pada rangkaian pencatu daya.
4.      Osiloskop
Fungsi : untuk menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian pencatu daya.
5.      Protoboard
Fungsi : sebagai tempat untuk merangkai sementara catu daya dan regulator.
              3.1.2        Komponen dan Fungsi
1.      Kapasitor (0,33μF dan 3,3 μF)
Fungsi : Untuk menyimpan muatan yang akan diberi ke IC regulator.
2.      Resistor (330Ω)
 Fungsi : Untuk menghambat arus yang akan masuk ke rangkaian  pencatu daya gelombang  setengah penuh.
3.      Dioda IN4002 (4 buah)
          Fungsi : sebagai penyearah arus yang masuk ke rangkaian pencatu daya.
4.      IC Regulator 7805 (1 buah)
         Fungsi : untuk membatasi tegangan keluaran tetap 5 volt atau menstabilkan tegangan

3.2      Prosedur Percobaan
3.2.1        Penyearah Pencatu daya gelombang penuh
1.      Dirangkai rangkaian seperti pada gambar berikut ini.

2.      Dihubungkan kutub positif osiloskop ke titik a pada rangkaian penyearah.
3.      Dihubungkan kutub negatif osiloskop ke titik b pada rangkaian penyearah.
4.      dipasang 0 dan dan 220 volt dari trafo dari trafo ke PLN.
5.      Dihidupkan osiloskop dan dilihat bentuk gelombang yang ditampilkan pada osiloskop.
6.      Dicatat bentuk gelombang pada kertas milimeter.
3.2.2        Penyearah pencatu daya gelombang setengah penuh
1.      Dirangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini.

2.  Dihubungkan kaki resistor yang berhubungan langsung dengan dioda ke kutub positif osiloskop.
3.      Dihubungkan kaki resistor lainnya ke kutub negatif osiloskop.
4.      Dipasang 0 dan 220 volt dari trafo ke PLN.
5.      Dihidupkan osiloskop dan dilihat bentuk gelombang pada osiloskop.
6.      Dicatat bentuk gelombang pada kertas milimeter.
3.2.3        Percobaan dengan regulator
1.      Dirangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini.

2.  Dihubungkan positif PSA adjust ke kaki positif kapasitor 0,33μF atau ke kaki 1 IC regulator.
3.  Dihubungkan negatif PSA adjust ke kaki negatif kapasitor 0,33μF atau ke kaki 2 IC regulator.
4.      Dihubungkan positif multimeter – 1 ke kutub positif  PSA Adjust.
5.      Dihubungkan negatif multimeter – 1 ke kutub negatif  PSA Adjust.
6.   Dihubungkan positif multimeter – 2 ke kaki positif kapasitor 3,3μF atau ke kaki 3 IC regulator.
7.   Dihubungkan negatif multimeter – 2 ke kaki negatif kapasitor 3,3μF atau ke kaki 2 IC regulator.
8.      Dihidupkan PSA adjust.
9.      Divariasikan tegangan dari PSA adjust mulai (1−10) volt dengan interval 1 volt.
10.  dicatat hasil dari multimeter – 2 pada kertas data.  

Gambar Percobaan
1.        Penyearah gelombang penuh 
2.        Penyearah gelombang setengah penuh
3.        Percobaan regulator




DAFTAR PUSTAKA

Bueche,F.1817.Technical Physics.Third Edition.Harper : New York.
Page 596 - 635
Chattopadhday,D.1989.Dasar Elektronika.UI Press : Jakarta
Halaman 40 - 61
Halliday,D.1999.Fisika Modern.Edisi Ke 3.Penerbit Erlangga : Jakarta.
Halaman 108 -109





Tidak ada komentar:

Posting Komentar