Kamis, 12 Desember 2013

Refraktometer ABBE 2



I.                   TUJUAN

      1.      Untuk mengetahui indeks bias larutan
      2.      Untuk mengetahui nilai konsentrasi larutan gula (mol)
      3.      Untukmengetahuicarakerjarefraktometer abbe
      4.      Untukmengetahui range konsentrasilarutangula
      5.      Untukmengetahuihubunganantarapolarisasicahayadenganpercobaanrefraktometer abbe.

II.                LANDASAN TEORI

Pada refraksi kita akan menggunakan model sinar dari cahaya untuk menyelidiki dua aspek yang paling penting mengenai perambatan cahaya: refleksi dan refraksi. Bila sebuah gelombang cahaya menumbuk sebuah antar muka (interface) halus yang memisahkan dua material transparan ( material tembus cahaya ) seperti udara dan kaca atau air dan kaca,maka pada umumnya sebagian gelombang itu di refleksikan dan sebagian lagi di refraksikan (ditransmisikan ) kedalam material kedua misalnya bila anda memandang ke dalam jendela restoran dari jalan, mak anda akan melihat reefleksi pemandangan dari jalan,maka anda melihat refleksi pemandangan di jalan, tetapi seseorang yang berada dalam restoran itu dapat memandang keluar melalui jendela dengan pemandangan sama karena cahaya mencapai orang itu dengan refraksi.  
      Segmen – segmen gelombang bidang yang di perlihatkan dapat dipresentasikan sebagai paket-paket sinar yang membentuk berkas cahaya,untuk sederhananya kita sering kali hanya menggambarkan satu sinar dalam setiap berkas.Mempresentasikan sinar sebagai gelombang adalah dasar optika geometrik.kita memulai kajian kita dengan parilaku sebuah sinar individu.Kita menjelaskan arah sinar masuk ,sinar yang direfleksikan ,dan sinar yang direfraksikan(yang ditransmisikan)pada antar muka yang halus diantara dua material optik sebagai sudut-sudut yang dibuat oleh sinar-sinar itu dengan normal terhadap permukaan tersebut di titik masuk.jika antar muka itu kasar,cahaya yang ditransmisikan dan cahaya yang direfleksikan tersebut dihamburkan ke berbagai arah,dan tidak ada sudut transmisi tunggal atau sudut refleksi tunggal.Refleksi pada sudut tertentu dari sebuah permukaan yang sangat halus dinamakan refleksi spekular(specular reflection)dari kata lain untuk cermin:refleksiyang dihamburkan dari sebuah permukaan kasar dinamakan refleksi tersebar(difusse reflection).kedua macam refleksi dapat terjadi baik dengan material transparan maupun dengan material opaque(tak tembus sinar)yang tidak mentransmisikan cahaya.Sebagaian besar benda dilingkungan anda (termasuk pakaian,tumbuhan,oranglain,)dapat dilihat oleh anda karena benda –benda itu merefleksikan cahayasecara menyebar dari permukaannya.Akan tetapi ,perhatian kita yang utama dalah mengenai refleksi sfekuler dari sebuah permukaan yang sangat halus seperti kaca yang digosok,plastik yang digosok,atau logam yang digosok.kecuali dinyatakan lain,maka bilamengacu pada kata”refleksi” kita akan selalu mengartikannya sebagai refleksi spekular.
      Indeks refraksi (indeks of refraction) dari sebuah material optik (juga dinamakan indeks refraktif),yang dinyatakan dengan n,memainkan peranan penting dalam optika geometrik.Indeks refraksi itu adalah rasio dari laju cahaya c dalam ruang hampa terdapat laju cahaya v dalam material itu :
                           =  (indeks difraksi)............................. (persamaan II.1)
Cahaya selalu berjalan lebih lambat di dalam material dari pada didalam ruang hampa,sehingga nilai n didalam medium apapun selain ruang hampa ,n=1. Karena n adalah rasio dari dua laju,maka n adalah bilangan murni tanpa satuan.(hubungan nilai n dengan sifat listrik dan sifat magnetik suatu material).Ingatlah bahwa laju gelombang v berbanding terbalik dengan indeks refraksi n.semakin besar indeks refraksi dalam suatu material, semakin lambat laju gelombang dalam material tersebut jika anda gagal mengingat hal ini ,selanjutnya anda akan terjebak dan kebingungan.
                       

                       HUKUM REFLEKSI DAN HUKUM REFRAKSI  
Kajian eksperimental mengenai arah sinar masuk,sinar yang direfleksikan,dan sinar yang direfraksikan pada antar muka yang halus diantara dua material optik memunculkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
1.Sinar yang masuk ,sinar yang direfleksikan, dan sinar yang di refraksikan dan normal terhadap permukaan semuanya terletak pada bidang yang sama.bidang dari ketiga sinar itu tegak lurus terhadap bidang permukaan batas diantara kedua material tersebut.kita selalu menggambarkan diagram sinar sehingga sinar masuk,sinar yang direfleksikan,dan sinar yang di refraksikanberada dalam bidang diagram.
2.Sudut refleksi 𝛉r sama dengan sudut masuk𝛉 untuk semua panjang gelombang dan untuk setiap pasangan material.dengan:
                       𝛉r = 𝛉   (Hukum refleksi).............................(persamaan II.2)
Hubungan ini ,bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar masuk dan sinar yang direfleksikan dan normal,semuanya terletak pada bidang yang sama,yang dinamakan H ukum Refleksi (law of reflection).
3.Untuk cahaya monokroatik dan untuk sepasang material yang diberikan ,  dan , pda posisi yang berlawanan dari antara muka itu,rasio dari sinus sudut 𝛉 dan 𝛉,dimana kedua sudut itu diukur dari normal terhadap permukaan,sama dengan kebalikan dari rasio kedua indeks refraksi.Hasil ekspeimen ini,bersama sama dengan pengamatan bahwa sinar dan sinar yang di refraksikan dan normal  semuanya terletak dalam bidang yang sama, dinamakan hukum refraksi (law of refraction) atau hukum snellius, (snell’s law), untuk mengenang ilmuan Belanda willebrord snell (1591- 1626). Ada beberapa keraguan apakah betul-betul snellius yang menemukannya.
Sebuah kasus khusus yang penting adalah refraksi yang terjadi pada antar muka diantara ruang hampa, dimana indeks refraksi menurut defenisis adalah 1,dan merupakan sebuah material. Bila sebuah sinar lewat dari ruang hampa kedalam suatu material ( b), sehingga na =1 dan nb >1, maka sinar itu selalu dibelokkan mendekati normal . bila sinar lewat dari suatu material kedalam ruang hampa , sehingga na >1 dan nb= 1, sinar itu selalu dibelokkan menjauhi normal.
mTak peduli apapun material pada masing masing sisi dari antar muka itu, sinar yang di transmisikan itu tidak di belokkan sama sekali dalam kasus khusus arah masih normal, dimana sinar masuk adalah tegak lurus terhadap antar muka  sehingga 𝛉= 0 dan sin𝛉=0. Dari persamaan ini berarti bahwa 𝛉 juga sama dengan nol , sehingga sinar yang di transmisikan juga tegak lurus terhadap antar muka .
      Hukum refleksi dan hukum refraksi berlaku tanpa memandang dari sisi mana antar muka itu sinar masuk tersebut datang . jika sinar cahaya mendekati antar muka dari kanan bukan dari kiri, mak sekali lagi ada sinar yanmg di refleksikan dan dirfaksikan ; sehingga kedua sinar ini, sinar masuk, dan normal terhadap permukaan sekali lagi terletak pada bidang yang sama lagi pula lintasan sebuah sinar yang di refraksikan dapat di balik ( reversibel) lintasan ini mengikuti lintasan yang  sama, karena sinar yamg di refleksikan dan sinar masuk membuat sudutyang sama dengan normal , maka lintasan sebuah sinar yang di refleksikan juga dapat balik. Itulah sebabnya mengapa bila anda melihat mata seseorang dalam cermin ,orang itu juga dapat melihat anda .
antarmuka udara-kaca.Fraksi itu semakin bertambah s     Intensitas sinar yang direfleksikan dan intensitas sinar yang direfraksikan bergantung pada sudut masuk,kedua indeks refraksi,dan polarisasi (yakni,arah vektor medan listrik)dari sinar masuk,kedua indeks refraksi,dan polarisasi (yakni,arah vektor medan listrik) dari sinar masuk.fraksi yang direfleksikan merupakan yang paling kecil pada arah masuk normal (𝛉=00),sekitar 4% untuk antar muka udara kaca .rfraksi ini semakin betambah seiring dengan sudut masuk yang semakin besar hingga mencapai  100% pada arah masuk yang menyinggung ( menyentuh ) permukaan batas , ketika 𝛉 = 900. Analisis ini juga memungkinkan kita untuk meramalkan amplitudo, intensitas, fasa ,dan keadaan polarisasi dan gelombang yang direfleksikan dan gelombang yang di refraksikan . (Zears dan zemansky,2001)

Bila sebuah sinar cahaya mencapai batas di antara dua medium , maka sebagian cahaya di transmisikan , sebagian di serap , dan sisanya di refleksikan . permukaan licin sekeping gelas atau logam yang di semir merefleksikan cahaya di dalam arah khusus. Ini dinamakan refleksi spekular . kadang-kadang refleksi itu refleksi difuse, dan cahay yang di releksikan bergerak di dalam semua arah. Hal ini terjadi bila cahaya menumbuk sebuah permukaan seperti selembar kertas atau dinding yang di cat dengan ketakteraturan acak yang besar di bandingkan dengan sebuah panjang gelombang. Setiap bagian licin dari permukaan seperti itu menghasilkan refleksi spekular , tetapi karena orientasi yang berubah ubaah dari bagian bagian ini , maka cahaya yang di refleksikan total tidak mempunyai arah yang unik . di dalam refleksi spekular arah arah sinar yang masuk relatif terhadap normal kepada permukaan dihubungkan sangat sederhana yaitu ; Sinar cahaya yang direfleksika berada di dalam bidang yang sama seprti sinar yang masuk dan normal , dan membuat sudut yang sama dengan yang normal .
Kesamaan sudut masuk dan sudut refleksi adalah sifat umum dari gelombang. Sifat itu di peroleh dari prinsip Huygens dan berlaku baik untuk gelombang bunyi maupun untuk gelombang air . dua sifgat tambahan cayaha yang refleksikan adalah penting. Yang pertama , bahwa bila gelombang pada sebuah dawai mencapai pada sebuah ujung tetap, maka gelombang yang di refleksikan adalah terbalik atau tandanya di balik. Didalam kasus ini, orang mengatakan bahwa fasenya dibalik. Ini terjadi juga kepada sebuah gelombang cahaya jika gelombang itu masuk pada sebuah batas dari suatu medium yang lebih rapat.sebagai contoh,sebuah pembalikan fasa terjadi pada batas udara-gelas bila cahaya masuk didalam gelas,yang merupakan medium yang lebih rapat.
      Didalam refraksi cahaya.bila cahaya bergerak dari suatu medium transparan (tembus cahaya) ke satu medium transparan lainnya dengan indeks refraksi yang berbeda,maka cahaya itu di belokkan atau direfraksikan.seperti halnya di dalam kasus refleksi, maka kita mungkin mencari hubungan diantara kedua arah tersebut dengan bantuan prinsip Huygens.Hubungan ini dinamakan hukum sinellius,Hukum sinellius berarti bahwa jika  bertambah besar,maka sin𝛉 akan berkurang dan sebagai konsekuensinya maka𝛉 pun berkurang.jadi,sebuah sinar akan membelok kearah normal bila sinar itu memasuki medium yang secara optik lebih rapat (2>1).
      Karena indeks refraksi bahan berubah-ubah dengan panjang gelombang cahaya,maka besarnya pembelokan di permukaan batas akan berubah-ubah dengan panjang gelombang. Fenomena ini dinamakan dispersi . sinar putih (white light),seperti cahaya yang berasal dari lampu pijar , mengandung campuran panjang gelombang yang membentang pada jangkauan panjang gelombang yang tampak, sehingga panjang gelombangnya bermacam –macam atau warnanya akan di pisahkan di batas antara udara dan gelas , kecuali pada arah masuk normal. Efek ini terjadi dua kali di dalam sebuah prisma gelas yang berbentuk segitiga, yang menghasilkan sinar cahaya yang membentuk kipas dan sebuah pola warna warni atau spektrum pada sebuah layar di belakang prisma itu.(Josep w.kane,1978)
      Meskipun gelombang cahaya menyebar seperti gelombang bergerak menjauh dari sumbernya , kita sering kali dapat memperkirakan perambatannya dalam bentuk garis lurus . ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat gelombang di sebut optik geometri . sebagian dari cahaya di pantulkan oleh permukaan membentuk berkas menuju ke atas merambat se olah –olah berkas asli telah di pantulkan dari permukaan. Sebagian lain dari cahaya merambat melalui permukaan dan menuju kaca , karena cahaya dapat merambat melalui kaca maka kaca dikatakan transparan yaitu kita dapat melihat melalui kaca.
      Perambatan cahay melalui permukaan (bidang batas) yang memisahkan dua media disebut pembiasan , dan cahaya disebut dibiaskan . kecuali sudut datang berkas cahaya tegak lurus terhadap permukaan , perbiasan oleh permukaan mengubah arah perambatan cahaya. Untuk alasan ini berkas dikatakan”dibelokkan” oleh pembiasan . hukum pemantulan sebagai berikut : sinar pantul terletak pada bidang datar dan memiliki sudut pantul sama dengan sudut datang . dan hukum pembiasan adalah sebagai berikut: sinar bias terletak pada bidang datar dan sudut pada bidang dihubungkan dengan sudut datang .
                  2 sin𝛉2= 1 sin 1. (pembiasan ) …………(persamaan II.3)
disini masing masing simbol 1 dan 2 adalah konstanta tak berukuran yang di sebut indeks bias , yang di hubungkan dengan medium yang melibatkan pembiasan. Indeks bias untuk ruang hampa dan beberapa zat umum yaitu dengan untuk ruang hampa , 1 ditentukan 1 ; untuk udara  mendekati 1,0. Adalah sebuah perkiraan yang sering kali kita gunakan. Tidak adayang memiliki indeks bias di bawah 1. Pembiasan tidak boleh membelokkan berkas terlalu besar sehingga sinar bias berada pada sisi yang sama dari normal sebagai sinar datang . Pada dispersi kromatik indeks bias  dialami oleh cahaya melalui medium sembarang , kecuali ruang hampa tergantung pada panjang gelombang dari cahaya . ketergantungan 1 pada panjang gelombang mengimplikasikan bahwa ketika berkas cahaya terdiri dari sinar dengan panjang gelombang yang berbeda ,sinar akan di biaskan pada sudut yang berbeda oleh permukaan . jadi cahaya akan menyebar keluar karena pembiasan . penyebarab keluar dari cahay disebut dispersi kromatik, dengan “kromatik” mengacu pada warna yang berkaitan dengan panjang gelombang yang individual dan dispersi mengacu pada penyebaran cahaya menurut panjang gelombnagnya atau warnanya secara umum , indeks bias dari medium yang diberikan lebih besar panjang gelombnag pendek ( misalkan pada cahaya biru) daripada untuk panjang gelombang (misalkan pada cahaya merah )sebagai man indeks bias untuk kuarsa lumer tergantung pada gelombang cahaya . ketergantungan seperti itu berarti ktika sebuah berkas dengan kedua gelombang cahaya biru dan merah dibiaskan melalui sebuah permukaan , seperti dari udara menuju kuarsa atau sebaliknya , komponen biru (sinar bersesuaian pada gelombang cahay biru) membelok lebih jauh dari pada komponen merah .
      Berkass cahaya putih terdiri dari komponen dari semua (atau mendekati semua)warna dalam spektrum tampak dengan intensitas yang hampir seragan ketika kita melihat berkas seperti itu kita merasa cahaya putih dan bukan warna tunggal. Berkas cahaya putih di udara datang pada permukaan kaca (karena halaman dari buku berwana putih , berkas cahaya putih dinyatakan dengan sinar abu-abu. Selain itu berkas cahaya monokromatik secara umum dinyatakan dengan sinar merah. Untuk meningkatkan pemisahan warna , kita dapat menggunakan prisma kaca padat dengan penampaang melintang segitiga . contoh paling menabjukkan dari dispersi kromatik adalah pelangi. Ketika cahaya putih matahari di pertemukan dengan tetesan hujan , di pantulkan dari permukaan dalam tetesan, dan kemudian dibiaskan keluar dari tetesan . sama halnya dengan prisma, pembiasan pertama memisahkan cahaya matahari menjadi komponen- komponen warnanya dan pembiasan kedua meningkatkan pemisahan.
      Pelangi yang sering kita lihat terbentuk dari cahaya yang dibiaskan oleh banyaknya tetesan –tetesan warna merah terbentuk dari sudut tetesan yang lebih besar di langit , warna biru terbentuk dari sudut tetesan yang lebih kecil , dan warna pertengahan dari sudut pertengahan . semua tetesan mengirimkan warna yang terpisah pisah pada kita dengan sudut sekitar 420dari titik yang mengarah berlawanan denga matahari dalam pengamatan kita. Jika curah hujan tinggi dan cahaya bersinar terang kita akan melihat busur melingkar dari warna dengan merah pada bagian atas dan biru pada bagian bawah . Pelangi adalah khusus karena pengamatan lain memotong dari tetesan lainnya . (David halliday , 2002).
Pada perambatan cahaya bidang gelombang adalah kumpulan titik-titik dengan fase konstan,jika jari-jari bidang gelombang adalah r pada saat t,jari jarinya pada saat t+ t adalah r + c t. Dimana c adalah laju gelombang,namun jika gelombang itu di hdang oleh hambatan atau jika sebagian gelombang itu dihadang oleh hambatan atau jika gelombang melewati medium yang berbeda. Perambatan gelombang apapun melalui ruang dapat digambarkan menggunakan metode geometris yang ditemukan oleh Christian Huygens kira-kira tahun 1678 yang sekarang dikenal sebagai prinsip Huygens atau konstruksi Huygens : setiap titikpada bidang gelombang primer (utama) bertindak sebagai sebuah sumber anak gelombang(wavelest)sekunder yang kemudian berkembang dengan laju dan frekuensi sama dengan gelombang primernya.
      Pada penerapan prinsip Huygens dan perambatan gelombang datar dan gelombang sferis.tentu saja jika tiap-tiap titik pada bidang gelombang adalah benar –benar sumber titik,maka akan ada gelombang –gelombang pada arah yang berlawanan.Huygens mengabaikan gelombang-gelombang balik ini.
      Prinsip Huygens kemudian dimodifikasi oleh fresnel sedemikian sehingga bidang gelombang baru dihitung dari bidang gelombang lama dengan memakai superposisi anak gelombang dengan memperhatikan amplitudo dan fase relatifnya.Kirchhoff kemudian memperlihatkan bahwa prinsip Huygens-Fresnel adalah konsekuensi dari persamaan gelombang.sehingga menempatkan prinsip tersebut dalam rangka matematis yang mantap.Kirchhoff menunjukkan bahwa intensitas dari anak gelombang - anakgelombang tersebut bergantung pada sudutnya dan bernilai nol pada arah berlawanan.
      Pada pemantulan,ketika gelombang dari tipe apapun mengenai sebuah penghalang datar seperti misalnya sebuah cermin,gelombang-gelombang baru dibangkitkan dan bergerak menjauhi penghalang tersebut.penomena ini disebut Pemantulan. Pemantulan terjadi pada bidang batas antar dua medium berbeda seperti misalnya sebuah permukaan udar kaca,dalam kasus di mana sebagian energi datang dipantulkan dan ditransmisikan. Cahaya yang mengenai sebuah permukaan udar kaca yang mulus sudut ΓΈa antar sinar datang garis normal(garis yang tegak lurus permukaan)disebut “sudut datang”,bidang yang dibatasi oleh dua garis ini disebut “bidang datang”. Sinar yang dipantulkanterletak di dalam bidang datang tersebut dan membentuk sudut 𝛉r dengan garis normal yang sama dengan sudut datang.
      Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang. Pecahan energi cahaya yang dipantulkan pada sebuah bidang batas seperti misalnya pada permukaan udara kaca dengan cara rumit bergantung pada sudut datang,orientasi vektor medan listrik yang berhubungan dengan gelombang dan laju cahaya relatif di dalam medium pertama(udara) dan didalam medium ke dua(kaca). Laju cahaya di dalam medium seperti misalnya kaca,air atau udara.ditentukan oleh “Indeks bias n”yang di defenisikan sebagai perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa c terdapat laju tersebut dalam medium V.
      Pemantulan dari permukaan (licin) disebut pemantulan spekuler (cermin).pemantulan spekuler tersebut berbeda dengan “pemantulan difusi”(menyebar). Mekanisme fisis pemantulan cahaya dapat dimengerti melalui penyerapan dan radiasi ulang(reradiation) cahaya oleh atom-atom didalam medium yang memantulkan. Ketika cahaya yang berjalan diudara mengenai permukaan gelas,atom – atom didalam gelas menyerap cahaya dan meradiasikan kembali cahaya tersebut dengan frekuensi yang sama kesemua arah.Gelombang-gelombang yang diradiasikan kembali oleh atom-atom kaca menginterferensi secara konstuktif pada sebuah sudut yang sama dengan sudut datang untuk menghasilkan gelombang yang terpantul.
      Hukum pemantulan dapat diturunkan dari prinsip Huygens.menurut prinsif huygens setiap titik pada gelombang yang diberikan dapat dianggap sebagai titik dari anak gelombang sekunder. Ketika sebuah berkas cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium berbeda,seperti misalnya sebuah permukaan kaca,energi cahaya tersebut dipantulkan dan memasuki medium kedua,perubahan arah dari sinar yang ditransmisikan tersebut disebut “pembiasan”.jadi pada waktunya gelombang yang dilewatkan tidak berjalan didalammedium sejauh gelombang datang aslinya,jadi kecepatan gelombang yang dilewatkan lebih kecil dari pada kecepatan gelombang datang.Indeks bias yaitu perbandingan laju cahaya diruang hampa terhadap laju cahaya didalam medium.  (Paul A.Tipler,1989).
      Pada permukaan refraktor sferis cembung yang jari-jari kelengkungannya r, permukaan ini memisahkandua media yang indeks refraksinya berlainan. Medium tempat sinar datang kepermukaan memiliki indeks refraksi n1 dan medium pada bagian lain dari permukaan memiliki indeks refraksi n2.dari garis melalui pusat kelengkungan c permukaan refraktor. Garis ini bertindak sebagai sumbuyang memotong permukaan di titik verteks v.sinar ini menumbukl permukaan di titik a dan di refraksikan mengikuti hubungan 1  Γ˜1 = 2Ø2
Sinar yang direfraksikan ini memotong sumbu ditiotik I.sinar dari o yang berimpit dengan sumbu tidak akan dibelokkanoleh permukaan dan akan melaluinya juga.
      Untuk cermin bayangan nyata di bentuk pada sisi yang sama dengan tempat cahaya datang,tetapi untuk permukaan refraktor dan lensatipis terletak padasisi yang berlawanan hal iniberlaku demikian karenacahaya datng direfleksikan kembali oleh cermin,tetapi diteruskan (ditansmisikan)oleh permukaan refraktor. (David halliday,1987)
      Refraktometer abbe adalah alat ukur indeks bias suatu cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7.prinsip kerja alat ini didasarkan pada sifat sudut kritis.sudut kritis adalah sudut dating dari medium yang lebih rapat kemedium yang kurang rapat yang menghasilkan sudut bias mendekati 900,sedangkan sudut bias adalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat tersebut.Indeks bias dapat diukur dengan sebuah refraktometer. Pengukuran indeks bias atau refraksi indeks suatu zat cair adalah penting bagi penilaian sifat dan kemurnian cairan,konsentrasi larutan dan perbandingan komponen dalam pelarutnya. Ciri khas refraktometer yaitu dapat dipakai untuk mengukur secara tepat dan sederhana karena hanya memerlukan zat yang sedikit yaitu kl 0,1 ml dan ketelitiannya sangat tinggi. Refraktometer berasal dari kata refraksi yang berarti pembiasan dan meter yang berarti pengukur.jadi,refraktometer merupakan alat untuk mengukur indeks bias suatu medium.
      Pembiasan terjadi karena akibat perbedaan kecepatan rambat cahaya.pembiasan merupakan pembelokan cahaya akibat merambat melalui 2 medium yang berbeda kerapatan optiknya. Untuk pembiasan diperlukan syarat- syarat misalnya:
a.       Cahaya datang melalui 2 medium yang berbeda kerapatan optiknya .
b.      Cahaya yang dating tidak tegak lurus terhadap bidang batas.
Dalam pembiasan berlaku Hukum Sinellius:
1.      Sinar dating,garis normal,dan sinar bias terletak pada bidang datar.
2.      Hasil bagi antara sinus sudut dating dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap disebut indeks bias.
Berdasarkan  arti fisisnya ,indeks bias adalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat tersebut.sedangkan berdasarkan persamaan matematis ,indeks bias adalah perbandingan cepat rambat cahaya diruang hampa terhadap cepat rambat cahaya dimedium tersebut.
Refraktometer merupakan alat untuk menentukan indeks bias suatu medium. Sedangkan refrakto meter abbe merupakan alat pengukur indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7. Prinsip kerja alat ini berdasarkan sudut kritis ,dimana sudut kritis diantara dua medium kurang rapat yang menghasilkan sudut bias sama dengan 90.
Dalam percobaan ini kita akan melihat garis batas gelap dan terang. Dengan  mengubah kompensator sehingga garis batas dan gelap terlihat jelas dan tidak terdapat warna lagi,dengan garis batas gelap dan terang.                      
(http: muslimat blogspot.com)