BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dioda adalah suatu komponen elektronik
yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Ada berbagai macam dioda, yaiutu dioda tabung, dioda sambungan p-n,
dioda kontak titik (point contact diode)
dan sebagainya. Dalaam hal ini, kita akan membatasi pembahasan pada dioda
sambungan p-n, khususnya dioda penyearah, dioda isyarat dan dioda Zener.
Dioda memegang peranan amat penting
dalam alat elektronika, diantaranya adalah untuk menghasilkan tegangan searah
dari tegangan bolak-balik, untuk mengesan gelombang radio, untuk membuta
berbagai bentuk gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searah agar tidak
berubah dengan beban maupun dengan perubahan tegangan jala-jala (PLN), untuk
saklar elektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan
lain-lain. Fungsi paling umum dari diode adalah untuk memperbolehkan arus
listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk
menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya,
diode dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda daya adalah komponen sambungan pn
dua terminal dan sambungan pn di bentuk dari penumbuhan pencampuran, difusi dan
epiktasial. Teknik kendali modern dalam proses difusi,dan epiktasial
mengizinkan karakteristik komponen yang diinginkan menunjukkan pandangan sebagian dari sebuah sambungan p-n
dan symbol diode.
Ketika
potensial anode positif terhadap katode.diode bertindak bias maju dan diode
terkonduksi memiliki drop tegangan maju yang relative kecil.dan besarnya
tergantung pada proses manufakturnya dan temperature sambungan. Ketika
potensial katode positif terhadap anode. Diode dikatakan sebagai bias mundur.
Dalam elektronika, dioda adalah
komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin memiliki saluran ketiga
sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektrode
aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan
karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.
1.2 Tujuan
1.
Untuk mengetahui karakteristik dan kurva
statik dioda.
2.
Untuk menjelaskan terjadinya bias maju
dan bias mundur.
3.
Untuk mengetahui aplikasi dioda.
4.
Untuk melihat sifat dioda sebagai
penyearah.
5.
Untuk mengetahui jenis-jenis dari dioda
berdasarkan fungsinya.
6.
Untuk
mengetahui prinsip-prinsip kerja dioda.
BAB II
DASAR TEORI
Ada
dua cara untuk memahami perilaku perangkat elektrikal.
Kita bisa turun ke tingkat molekuler
untuk menentukan perangkat fisika.
Dari fisika kita
dapat membuat model untuk perangkat.
Atau, kita dapat menentukan
perilaku perangkat dengan mencari
eksperimen ketergantungan perangkat saat ini pada tegangan perangkat. Secara
umum jika Anda sedang membangun perangkat
yang Anda butuhkan untuk mengetahui
perangkat fisika sangat baik. Jika Anda menggunakan perangkat dalam sebuah rangkaian namun karakteristik tegangan saat
ini adalah semua yang perlu Anda
ketahui. Karena kebanyakan dari kita menggunakan perangkat elektronik daripada
merakit mereka. Kita
akan menggunakan pendekatan arus
tegangan.
Dalam
hal ini ada dua jenis dioda, yaitu : dioda ideal dan real dioda. Ketika kita
mendiskusikan dioda ideal, kita akan mengganti ke sebuah model ideal dari
dioda. Kita menggunakan model kira-kira dari I-IV dioda. Jadi, ketika kita
menggunakan bentuk “real dioda,” kita mengganti ke sebuah model perbahan dioda,
bukan sebuah jenis dioda yang berbeda.
Begitu
banyak dioda tersedia karena dioda biasanya digunakan untuk rektifikasi, banyak
perusahaan manufaktur menggunakan dioda pula. Dioda alami dibentuk dari tabung
hampa. Pada tahun 1940 dan tahun 1950, teknik mesin di Bell Laboratories
menemukan bahwa mereka bisa membentuk dioda dari bahan kristal, yang secara
umum dibuat dari silikon dan germanium. Banyak dioda modern dibuat dari bahan
material semikonduktor silikon. Untuk alasan ini, akan dibatasi pembahasannya
dan selanjutnya dua silikon dioda, jenis dioda tambahan, termasuk itu dioda
germanium.
Untuk
menemukan kurva I-IV untuk sebuah real dioda dan mengukur tegangan dan arus
yang dimiliki suatu dioda dengan memasukkan sumber tegangan yang bervariasi. Ketika
tegangan dioda adalah negatif, arus dioda adalah negatif pula dan sangat kecil.
Arus yang mengalir dalam dioda sering disebut arus bocor. Arus bocor adalah
begitu kecil, biasanya diasumsikan bahwa sebuah real dioda tersebut adalah
sebuah lintasan terbuka.
Catatan,
sebuah perbedaan utama antara model dioda ideal dan model real dioda untuk V lebih besar dari nol. Dioda ideal
menjadi sebuah lintasan pendek sepanjang diperoleh suatu arus dioda yang
positif. Real dioda, dengan kata lain, tidak menjadi sebuah lintasan pendek
pada kasus ini. Karena tegangan dan arus tidak diketahui, maka persamaan ini
tidak dapat digunakan dengan mudah. Dalam faktanya, sebuah analisis yang lebih
akurat dari lintasan dioda ada digunakan program komputer. Untungnya, tidak digunakan
rumus dioda untuk memperoleh alasan yang akurat dari jawaban lintasan dioda.
Jika
dibandingkan kurva real dioda I-IV dengan kurva baterai I-IV, dapat dilihat
keneaikan yang mendekati untuk arus positif. Dalam kedua kasus ini, kurva
adalah suatu garis yang hampir mendekati vertikal. Dioda berperan sebagai
sebuah baterai 0,7V. ini merupakan perbedaan umum dari dioda ideal dan real
dioda. Antara real dioda dan dioda ideal memperkirakan lintasan yang terbuka
ketika keduanya OFF; dioda ideal adalah sebuah lintasan pendek ketika ON,
sedangkan real dioda dapat diperkirakan dengan sebuah baterai 0,7V ketika ON.
Tida
seperti baterai biasanya, dioda bukanlah sebuah sumber energi. Dioda merupakan
sebuah perangkat yang mana penurunan resistansi karena arus yang melewatinya
mengalami penaikan. Tegangan menyimpang pada saat dioda ON. Penggunaan baterai
0,7V untuk membuat tegangan dioda menyala merupak suatu perubahan sederhana
dengan model on-off. Biarpun, sebuah model akurat dari real dioda juga termasuk
beberapa resistansi. (Michael
Hassul, 1997)
Tabung sinar
katoda merupakan contoh kebaikan dan keuntungan tabung hampa. Dengan konstruksi
medan listrik dan magnetik yang saksama, aliran elektron lincah dapat
dikendalikan secara tepat dan piranti pengolah informasi serbaguna. Namun, daya
besar yang diperlukan untuk emisi termionik dan ukuran besar yang diperlukan
untuk operasi praktis merupakan kelemahan piranti ini. Sebaliknya piranti
elektronik semikonduktor tidak memerlukan daya seperti untuk katoda dan
ukurannya sangat kecil.
Pertama-tama,
ditinjau konduksi dalam zat padat di mana gerak elektron dipengaruhi oleh
ion-ion tetap konduktor atau oleh atom-atom yangdibubuhkan pada semikonduktor.
Konduksi listrik terjadi dalam ruang hampa jika elektron-elektron bebas
tersedia untuk membawa muatan di bawah pengaruh medan yang diterapkan.
Dalam
zat cair, pembawa muatan adalah ion-ion positif dan negatif di bawah pengaruh
medan yang diterapkan. Zat padat beranekaragam jenis dan jumlah pembawa
muatannya dan mudahnya gerak pembawa muatan ini dibawa pengaruh medan yang
diterapkan dalam kerekayasaan elektronika perhatian tercurah pada berbagai
isolator, yang praktis tak mengandung pembawa muatan; konduktor, yang mempunyai
sangat banyak pembawa muatan yang lincah, dan semikonduktor, yang mempunyai
konduksi di antara isolator dan konduktor.
Berdasarkan
pengetahuan mekanisme konduksi, dibahas kerja dioda semikonduktor dan
ditumbukkan pengertian kuantitatif perilaku sambungan dioda. Akhirnya
diturunkan model rangkaina untuk dioda nyata dan ditinjau beberapa penerapan
yang menggambarkan model dioda ideal.
Bersama
perubahan potensial sambungan akibat pembiasan maju dan mundur, terjadi perubahan
cukup nyata pada lebar daerah peralihan atau pengosongan. Untuk potensial
sambungan tertentu, sejumlah tertentu muatan terikat harus dilepas, maka lebar
daerah pengosongan dipengaruhi oleh rapat pembubuhannya. Dengan bias maju,
daerah pengosongan melebar.
Jika
bias mundur diperbesar cukup jauh, kenaikan mendadak arus mundur dapat diamati.
Perilaku ini adalah akibat efek Zener
atau efek avalans. Pada kedadalan
zener, medan listrik pada sambungan menjadi cukup tinggi untuk menarik
elektron-elektron langsung dari ikatan kovalennya. Pasangan elektron-lubang
yang terjadi kemudian menambahkan kenaikan arus mundur secara tajam. Efek avalans
terjadi pada tegangan lebih tinggi daripada tegangan kedadalan zener. Pada
tegangan-tegangan tinggi ini, pembawa muatan memperoleh cukup energi diantara
tabrakan untuk menyodok elektron-elektron dari ikatan kovalennya; ini juga
dapat mencapai energi pengionan dalam suatu proses kumulatif.
Pada
jenis dadal yang manapun arus mundur besar dan hampir tak dipengaruhi oleh
tegangan. Jika daya didisipasi masih dalam batas kemampuan dioda, tak terjadi
kerusakan; penurunan tegangan bias-mundur dibawah Vb akan menurunkan arus menjadi Is. Dengan mengatur rapat
pembubuhan, ada kemungkinan pembuatan dioda zener+ dengan tegangan
kedadalan dari beberapa volt hingga ratusan volt. Hal ini sangat berharga
karena kemampuannya untuk menjaga tegangan hampir tetap dengan arus yang
bervariasi besar.
Model
listrik suatu piranti sering disebut model rangkaian karena tersusun atas
unsur-unsur rangkaian ideal. Model ini diturunkan dari kurva karakteristik
piranti sebenarnya dan, jika dibuat secara tepat, dapat dipakai untuk meramalkan
perilaku piranti nyata secara tepat dalam praktek penerapannya. Karakteristik
dioda yang penting adalah bahwa dioda dapat membedakan tegangan maju dan
mundur. Dioda ideal sama sekali tidak menghambat aliran arus pada arah maju dan
memberikan hambatan tidak berharga untuk aliran arus pada arah mundur .
Penapis
dirancang untuk memperkecil perubahan cepat tegangan bahan akibat perubahan
siklis pada tegangan keluaran penyearah. Ada beberapa sebab lain mengapa ada
variasi tegangan beban. Jika amplitudo catu daya bergoyang, seperti terjadi
dalam praktek, tegangan dc-nya akan brgoyang. Jika arus beban berubah akibat
perubahan RL, tegangan
dc-nya juga berubah mengikuti penurunan IR pada trafo, penyearah dan induktor.
Penapis tidak akan dapat mencegah jenis variasi ini dan, jika tegangan beban
adalah kritis, suatu pengatur tegangan harus dipasang. Dioda Zener cocok untuk
menstabilkan tegangan.
Rangkaian
pengatur tegangan dioda-Zener tersusun dari satu hambatan Rs seri penurunan tegangan dan satu dioda Zener paralel
dengan hambatan beban RL.
Tegangan V1 merupakan
keluaran dc suatu penapis-penyearah. Tugas pengatur mempertahankan VL lebih kurang tepat dengan
perubahan V1 atau IL.
Kawat-kawat
ke dioda semikonduktor harus mempunyai kontak
ohmik agar aliran arus mudah tanpa menimbulkan rintangan potensial
tambahan. Aluminium yang bersentuhan dengan silikon bertindak sebagai bahan
ketakmurnian tipe-p, dan aliran arus
lubang dengan mudah terlaksana melalui rekombinasi dengan elektron-elektron
yang dicatu oleh rangkaian luar.
Aluminium
yang bersentuhan dengan bahan tipe-n,
sebaliknya akan menimbulkan kontak
penyearahan bukan kontak ohmik yang diinginkan karenanya. Dalam praktek,
kontak bahan dengan tipe-n dibuat dengan logam paduan khusus atau suatu lapisan bahan
terbubuhi n+ dengan
konsentrasi tinggi digunakan untuk menimbulkan peralihan potensial rendah
antara semikonduktor dengan logam.
Kontak
yang menyearahkan antara logam dan semikonduktor berada dengan sambungan pn dalam dua hal. Pertama, dalam seperti
dioda Schottky penurunan tegangan
maju hanya kira-kira setengah tegangan pada sambungan pn untuk arus yang sama. Kedua, karena dalam dioda Al-n hanya ada pembawa mayoritas,
pensakelaran sangat cepat karena tidak perlu menunggu rekombinasi pembawa
minoritas terinjeksi. Karakteristik ini menjadikan dioda-dioda Schottky berguna
dalam berbagai rangkaian terpadu (IC). Jika dibuat secara tepat, karakteristik
dioda dapat dipakai untuk meramalkan perilaku piranti nyata secara tepat dalam
praktek penerapannya.
Terjadinya
pasangan elektron lubang merupakan proses yang dapat-balik; energi dilepas bila
elektron bergabung kembali dengan lubang. Untuk silikon dan germanium,
rekombinasi biasanya terjadi pada cacat dalam kristal yang dapat menjebak elektron atau lubang yang
bergerak, menyerap energinya, dan menahannya hingga mitra rekombinasi datang.
Hanya kadang-kadang pada silikon atau germanium tetapi sering pada senyawa III-V seperti galium arsenida, elektron
langsung jatuh ke lubang dan foton energi dibangkitkan. Sambungan galium
arsenida yang memberikan kondisi optimum untuk pembangkitan radiasi dalam
daerah tampak mata disebut dioda
pemancar-cahaya (LED – light-emitting diode). Dengan kondisi khusus, cahaya
yang dipancarkan menjadi koheren dan piranti disebut laser sambungan (junction laser).
(Ralph J.Smith, 1984)
Bila dioda
silikon dialiri arus yang polaritasnya berlawanan maka tegangan terminal dari
dioda tidak akan berubah, bila suatu harga yang konstan telah dicapainya,
meskipun arus arus yang mengalirinya bertambah besar. Dioda silikon yang dibuat
untuk kepentingan tersebut dinamakan dioda Zener. Biasanya arus yang
dipergunakan untuknya adalah 10 mA. Tegangan yang tetap bisa didapat di sekitar
5 - 40 V.
R adalah
tahanan untuk mengatur arus I, sehingga
arus kerjanya tercapai. Jadi setiap saat bila arus yang memulainya berubah,
maka harga R harus pula diatur
kembali. Koefisien temperatur dari tegangan terminalnya tergantung dari
tegangan terminal itu sendiri. Stabilitas dari tegangan terminal adalah kira-kira
0,005% per tahun. Dioda Zener yang secara mekanis adalah kuat, memungkinkan diambilnya
arus dalam batas-batas yang tertentu, sering dipergunakan sebagai pengganti
dari sel standar. Akan tetapi harga tegangan terminalnya dari dioda Zener harus
ditentukan dengan mempersamakannya dengan sel standar. (Osamu Nishino, 2000)
Bentuk dan
lambang diode adalah sebagai berikut ini.terminal A adalah anode dan terminal C
adalah katode. Diode dapat mengalirkan arus ke arah maju (A) tetapi menghambat
arus dalam arah terbalik (B), pekerjaan ini disebut pengarahan /penyearahan
.Hubungan antara tegangan maju dna rus maju adlah sebagai berikut .
Tegangan arus dan dan penahan dalam
yang terjadi/dijumpai bila bila dalam suatu hubungan diberikan arah maju yang
disebut tegangan maju “(F) berturut-turut tetapi, jika sinyal terlalu besar
,transistor memenuhi daerah jenuh atau putus.akibatnya puncak sinyal positif
dan negaitif akan tergantung.pada bebrapa pemakaian ,kita memang memerlukan
penguntingan .tetapi pada penguat linear transistor harusnya beroperasi di
daerah aktif sepanjang waktu ini berarti selama satu siklus transistor tak
pernah memenuhi daerah jenuh atau daerah putus.
Dengan
penguat sekutu emitor kita memperolah penguatan tegangan dan penguatan arus
yang besar. Sinyal keluar fse 1800 dengan sinyal masuk. Bila tegangan
diberikan dalam antar balik atau berlawanan maka tidak ada arus yang mengalir
.dlam hal ini tegangan arus dan penahan disebut teganga balik (VR) arus balik (
IR)dan penahan balik (rR).
Bila sedikti arus dilewatkan pada
dioda dalam arah aus sebenarnya tegangan pada dioda menjadi tetap (konstan )
kira-kira 0,6 volt .oleh karena itu dalam rangkaian berikut tegangan yang tetap
kira-kira 1,2 volt dicapai antara titik a dan b. Kerusakan dapat diperiksa
dengn mengukur nilai penahan nya dalam arah maju dan arah balik /menentang
,batas ukur dari alat pengukuran nya harus la di stel pada x 100 ohm,dan
seharusnya dicatat bahwa arus mengalir dari terminal (-) tester malalui kabel tester
ke (+) dalam cara pengukuran nilai penahan dalam arah maju menunjukn beberapa
kiloohm sampai puluhan kiloohm dan nilai penahan dalam arah balik menunjukkan
tak terhinnga ( jarum tidak bergerak ), berarti ioe dalam keadaan baik.
Jika pemberian tegangan pada arah
berlawanan terhadap katoda, sesungguhnya tidak ada arus yang mengalir pada
diode.tetapi bila tegangan n balik dinaikkan pada diode tetap pada batas yang
konstan tegangn tersebut dikatakan tegangan zener. Tegangan zener berada pada
setiap diode untuk menjaga agar tegangan dalam setiap rangkain elektronika
konstan dapat digunakan zener diode yang mempunyai tegangan sama dan dipasang
secar terbalik terhdap tegangan rangkaian (arah balik).
Rangkaian
yang menggunakan satu dioda dan dikenal sebagai penyearah setengah gelombang
karena setengah siklus negatif dari sinyal masuk dipotong dan tidak muncul pada
sinyal keluaran. Suatu transformator digunakan pada masukan, tugasnya adalah
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (ac) utama yang dihubungkan ke
kumparan primer. Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa tegangan keluaran eo
hanya berisi setengah siklus positif, karena dioda menghantar hanya selam
interval-interval tertentu.
Ini tentunya konsisten dengan kenyataan bahwa
jika frekuensi f bernilai nol (sehingga menjadi arus dc) tidak terdapat ggl
balik dan tidak ada impedansi terhadap aliran muatan. Perhitungan yang teliti
(menggunakan kalkulus), begitu juga eksperimen, menunjukkan konstanta
kesebandingannya adalah 2
. Dalam proses penyearah setangah
gelombang, arus mengalir melewati resistansi beban hanya selama setengah bagian
positif dari sinyal masuk. Kalau arus yang telah disearahkan mengalir melewati
rsistansi beban menurut arah yang sama selama siklus penuh dari sinyal masuk,
penyearah dinamakan pen yearah gelombang penuh.
Disini
dioda serupa dan sadapan setengah pada kumparan sekunder transformator
digunakan, karena masing-masing setengah dari kumparan sekunder trafo mempunyai
jumlah lilitan yang sama, tegangan yang diinduksikan. Kemudian jika
tegangan rangkaian berubah-ubah akibat suatu hal akan dikembalikan atau
diperbaiki ke tegangan zener.
Cara pemeriksaan zener diode pada
dasarnya sama seperti pemeriksaan dioda biasa. Jika tarap tegangan zener
diukura dlam rangkaian, harus sesuai dengan zener apa yang tertera dalam diode
tersebut. Varactor (variable kapasitansi diode). Variabel kapasitansi diode disebut
juga varicap atau varactor, mempunyai karakteristik dimana nilai kapsitetnya (yang
terjadi akibat permberian tegangan balik) sesuai dengan tegangan yang diberikan
kepadanya. Apabila suatu tegangan menetang/balik diberikan pada junction dioda,
hole (lubang) bergerak menuju daerah p dan electron bergerak menuju daerah N.
Jadi, pada junction (batas pertemuan) hanya ada sedikit pembawa arus carrier. Bila
tegangan menentang diberikan kepada junction, daerah mana tidak dapat carrier
disebut lapisan pengosongan (depletion layer).
(Drs.
Daryanto 2010)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan
Komponen
3.1.1 Peralatan
1.
Multimeter (2buah)
Fungsi
: Untuk mengukur tegangan Uin dan Uout (Vab, Vbc,
dan Vin)
2.
Protoboard
Fungsi
: Sebagai tempat merangkai rangkaian
3. PSA
Udjust
Fungsi
: sebagai sumber tegangan DC
4. PSA
Simetri
Fungsi
: sebagai sumber tegangan 5V
5.
Kabel penghubung
Fungsi
: sebagai suatu penghubung dengan penghubung yang lain
6.
Penjepit buaya
Fungsi
: sebagai alat yang digunakan untuk menghantar arus listrik
7. Jack
Banana
Fungsi
: untuk menghubungkan alat dengan komponen
3.1.2 Komponen dan Fungsi
1.
Dioda IN 4007
Fungsi
: untuk penyearah tegangan dan pada LED sebagai penghambat tegangan
2.
Resistor 1μ, 4 μ7, 10 μ, dan 100K
Fungsi
: untuk menghambat arus dan tegangan yang mengalir
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Mencari nilai Vab, dan Vbc dari dioda
1. Dirangkai komponen pada protoboard
2. Dihubungkan kutub(+) pada multimeter Vab
pada dioda
3. Dihubungkan kutub (-) pada multimeter Vab
pada titik 0
4. Dihubungkan kutub(+) pada PSA Adjust ke
dioda
5. Dihubungkan kutub(-) pada PSA Adjust ke
groud
6. Dihubungkan kutub(+) pada multimeter Vdd
ke titik A
7. Dihubungkan kutub(-) pada multimeter Vdd
ke titik C
8. Dipasang dioda silikon pada Vdd,
berkisar antara 0V sampai 6V dengan interval 0,5V.
9. Digunakan multimeter untuk mengukur Vab
dan Vbc untuk setiap kenaikan Vdd
10. Diukur tegangan pada resistor untuk
menghitung arus dioda (Vbc/R1)
11. Diulangi percobaan untuk mengukur tegangan dioda dan resistor untuk
menghitung arus dioda (Vab/R1).
3.2.2 Mencari keadaan lampu pada resistor dan dioda
1.
Dirangkai peralatan pada protoboard
2. Dihubungkan kutub positif kedioda
3. Dihubungkan kutub negatif ke multimeter
4. Dihubungkan kutub positif multimeter ke
resistor
5. Dihubungkan kutub negatif multimeter ke
LED
6. Dihubungkan kutub positif PSA ke LED
7. Dirangkai dioda silikon, LED dan resistor
1K ke protoboard dengan seri
8. Dihidupkan PSA simetris dengan tegangan
masuk 5V
9. Dilihat Vout pada multimeter
10. Dilihat keadaan LED
11. Dicatat hasilnya
12. Diulangi percobaan untuk resistor 4K7,
10K, dan 100K.
BAB V
GAMBAR
PERCOBAAN
1.
Untuk
mengukur tegangan Vab
2.
Untuk
mengukur tegangan Vbc
3.
Untuk
mengukur tegangan Vac
DAFTAR
PUSTAKA
[1]Drs.Daryanto.
2010. PENGETAHUAN PRAKTIS TEKNIK RADIO. Jakarta : Bumi Aksara
Halaman :17,25-28
[2]Hassul, M.1997. ELECTRONIC DEVICES AND CIRCUITS.
Prentice-Hall International, Inc.
Page :
48-51
[3]Nishino,O.2000.
PENGUKURAN ALAT-ALAT UNTUK LISTRIK. Jakarta : PT
PRADNYA
PARAMITA
Halaman : 152
[4]Smith, J.Ralph.1984.
Rangkaian,Piranti,dan Sistem. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Halaman : 270-271 & 279-280
& 285-290
Tidak ada komentar:
Posting Komentar