I.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui indeks
bias larutan
2. Untuk mengetahui nilai
konsentrasi larutan gula (mol)
3. Untukmengetahuicarakerjarefraktometer abbe
4. Untukmengetahui range konsentrasilarutangula
5. Untukmengetahuihubunganantarapolarisasicahayadenganpercobaanrefraktometer
abbe.
II.
LANDASAN TEORI
Pada refraksi kita akan
menggunakan model sinar dari cahaya untuk menyelidiki dua aspek yang paling
penting mengenai perambatan cahaya: refleksi dan refraksi. Bila sebuah
gelombang cahaya menumbuk sebuah antar muka (interface) halus yang memisahkan
dua material transparan ( material tembus cahaya ) seperti udara dan kaca atau
air dan kaca,maka pada umumnya sebagian gelombang itu di refleksikan dan
sebagian lagi di refraksikan (ditransmisikan ) kedalam material kedua misalnya
bila anda memandang ke dalam jendela restoran dari jalan, mak anda akan melihat
reefleksi pemandangan dari jalan,maka anda melihat refleksi pemandangan di
jalan, tetapi seseorang yang berada dalam restoran itu dapat memandang keluar
melalui jendela dengan pemandangan sama karena cahaya mencapai orang itu dengan
refraksi.
Segmen – segmen gelombang bidang yang di perlihatkan dapat
dipresentasikan sebagai paket-paket sinar yang membentuk berkas cahaya,untuk
sederhananya kita sering kali hanya menggambarkan satu sinar dalam setiap
berkas.Mempresentasikan sinar sebagai gelombang adalah dasar optika
geometrik.kita memulai kajian kita dengan parilaku sebuah sinar individu.Kita
menjelaskan arah sinar masuk ,sinar yang direfleksikan ,dan sinar yang
direfraksikan(yang ditransmisikan)pada antar muka yang halus diantara dua
material optik sebagai sudut-sudut yang dibuat oleh sinar-sinar itu dengan
normal terhadap permukaan tersebut di titik masuk.jika antar muka itu
kasar,cahaya yang ditransmisikan dan cahaya yang direfleksikan tersebut
dihamburkan ke berbagai arah,dan tidak ada sudut transmisi tunggal atau sudut
refleksi tunggal.Refleksi pada sudut tertentu dari sebuah permukaan yang sangat
halus dinamakan refleksi spekular(specular reflection)dari kata lain untuk
cermin:refleksiyang dihamburkan dari sebuah permukaan kasar dinamakan refleksi
tersebar(difusse reflection).kedua macam refleksi dapat terjadi baik dengan
material transparan maupun dengan material opaque(tak tembus sinar)yang tidak
mentransmisikan cahaya.Sebagaian besar benda dilingkungan anda (termasuk
pakaian,tumbuhan,oranglain,)dapat dilihat oleh anda karena benda –benda itu
merefleksikan cahayasecara menyebar dari permukaannya.Akan tetapi ,perhatian
kita yang utama dalah mengenai refleksi sfekuler dari sebuah permukaan yang
sangat halus seperti kaca yang digosok,plastik yang digosok,atau logam yang
digosok.kecuali dinyatakan lain,maka bilamengacu pada kata”refleksi” kita akan
selalu mengartikannya sebagai refleksi spekular.
Indeks refraksi (indeks of refraction) dari sebuah material
optik (juga dinamakan indeks refraktif),yang dinyatakan dengan n,memainkan
peranan penting dalam optika geometrik.Indeks refraksi itu adalah rasio dari
laju cahaya c dalam ruang hampa
terdapat laju cahaya v dalam material itu :
= (indeks difraksi).............................
(persamaan II.1)
Cahaya selalu berjalan
lebih lambat di dalam material dari pada didalam ruang hampa,sehingga nilai n
didalam medium apapun selain ruang hampa ,n=1. Karena n adalah rasio dari dua
laju,maka n adalah bilangan murni tanpa satuan.(hubungan nilai n dengan sifat
listrik dan sifat magnetik suatu material).Ingatlah bahwa laju gelombang v
berbanding terbalik dengan indeks refraksi n.semakin besar indeks refraksi
dalam suatu material, semakin lambat laju gelombang dalam material tersebut
jika anda gagal mengingat hal ini ,selanjutnya anda akan terjebak dan
kebingungan.
HUKUM REFLEKSI DAN HUKUM
REFRAKSI
Kajian eksperimental
mengenai arah sinar masuk,sinar yang direfleksikan,dan sinar yang direfraksikan
pada antar muka yang halus diantara dua material optik memunculkan kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut:
1.Sinar yang masuk
,sinar yang direfleksikan, dan sinar yang di refraksikan dan normal terhadap
permukaan semuanya terletak pada bidang yang sama.bidang dari ketiga sinar itu
tegak lurus terhadap bidang permukaan batas diantara kedua material
tersebut.kita selalu menggambarkan diagram sinar sehingga sinar masuk,sinar
yang direfleksikan,dan sinar yang di refraksikanberada dalam bidang diagram.
2.Sudut refleksi 𝛉r sama dengan sudut masuk𝛉 untuk semua panjang gelombang dan untuk setiap
pasangan material.dengan:
𝛉r = 𝛉 (Hukum
refleksi).............................(persamaan II.2)
Hubungan ini
,bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar masuk dan sinar yang direfleksikan
dan normal,semuanya terletak pada bidang yang sama,yang dinamakan H ukum
Refleksi (law of reflection).
3.Untuk cahaya
monokroatik dan untuk sepasang material yang diberikan , dan , pda posisi yang
berlawanan dari antara muka itu,rasio dari sinus sudut 𝛉 dan 𝛉,dimana kedua sudut itu
diukur dari normal terhadap permukaan,sama dengan kebalikan dari rasio kedua
indeks refraksi.Hasil ekspeimen ini,bersama sama dengan pengamatan bahwa sinar
dan sinar yang di refraksikan dan normal
semuanya terletak dalam bidang yang sama, dinamakan hukum refraksi (law
of refraction) atau hukum snellius, (snell’s law), untuk mengenang ilmuan
Belanda willebrord snell (1591- 1626). Ada beberapa keraguan apakah betul-betul
snellius yang menemukannya.
Sebuah kasus khusus yang
penting adalah refraksi yang terjadi pada antar muka diantara ruang hampa,
dimana indeks refraksi menurut defenisis adalah 1,dan merupakan sebuah
material. Bila sebuah sinar lewat dari ruang hampa kedalam suatu material ( b),
sehingga na =1 dan nb >1, maka sinar itu selalu dibelokkan mendekati normal
. bila sinar lewat dari suatu material kedalam ruang hampa , sehingga na >1
dan nb= 1, sinar itu selalu dibelokkan menjauhi normal.
mTak peduli apapun
material pada masing masing sisi dari antar muka itu, sinar yang di transmisikan
itu tidak di belokkan sama sekali dalam kasus khusus arah masih normal, dimana
sinar masuk adalah tegak lurus terhadap antar muka sehingga 𝛉= 0 dan sin𝛉=0. Dari persamaan ini
berarti bahwa 𝛉 juga sama dengan nol , sehingga sinar yang di
transmisikan juga tegak lurus terhadap antar muka .
Hukum refleksi dan hukum refraksi berlaku tanpa memandang dari
sisi mana antar muka itu sinar masuk tersebut datang . jika sinar cahaya
mendekati antar muka dari kanan bukan dari kiri, mak sekali lagi ada sinar
yanmg di refleksikan dan dirfaksikan ; sehingga kedua sinar ini, sinar masuk,
dan normal terhadap permukaan sekali lagi terletak pada bidang yang sama lagi
pula lintasan sebuah sinar yang di refraksikan dapat di balik ( reversibel)
lintasan ini mengikuti lintasan yang
sama, karena sinar yamg di refleksikan dan sinar masuk membuat sudutyang
sama dengan normal , maka lintasan sebuah sinar yang di refleksikan juga dapat
balik. Itulah sebabnya mengapa bila anda melihat mata seseorang dalam cermin ,orang
itu juga dapat melihat anda .
antarmuka
udara-kaca.Fraksi itu semakin bertambah s Intensitas
sinar yang direfleksikan dan intensitas sinar yang direfraksikan bergantung
pada sudut masuk,kedua indeks refraksi,dan polarisasi (yakni,arah vektor medan
listrik)dari sinar masuk,kedua indeks refraksi,dan polarisasi (yakni,arah
vektor medan listrik) dari sinar masuk.fraksi yang direfleksikan merupakan yang
paling kecil pada arah masuk normal (𝛉=00),sekitar
4% untuk antar muka udara kaca .rfraksi ini semakin betambah seiring dengan
sudut masuk yang semakin besar hingga mencapai
100% pada arah masuk yang menyinggung ( menyentuh ) permukaan batas ,
ketika 𝛉 = 900. Analisis ini juga
memungkinkan kita untuk meramalkan amplitudo, intensitas, fasa ,dan keadaan
polarisasi dan gelombang yang direfleksikan dan gelombang yang di refraksikan .
(Zears dan zemansky,2001)
Bila sebuah sinar cahaya mencapai batas di antara dua
medium , maka sebagian cahaya di transmisikan , sebagian di serap , dan sisanya
di refleksikan . permukaan licin sekeping gelas atau logam yang di semir
merefleksikan cahaya di dalam arah khusus. Ini dinamakan refleksi spekular .
kadang-kadang refleksi itu refleksi difuse, dan cahay yang di releksikan
bergerak di dalam semua arah. Hal ini terjadi bila cahaya menumbuk sebuah
permukaan seperti selembar kertas atau dinding yang di cat dengan ketakteraturan
acak yang besar di bandingkan dengan sebuah panjang gelombang. Setiap bagian
licin dari permukaan seperti itu menghasilkan refleksi spekular , tetapi karena
orientasi yang berubah ubaah dari bagian bagian ini , maka cahaya yang di
refleksikan total tidak mempunyai arah yang unik . di dalam refleksi spekular
arah arah sinar yang masuk relatif terhadap normal kepada permukaan dihubungkan
sangat sederhana yaitu ; Sinar cahaya yang direfleksika berada di dalam bidang
yang sama seprti sinar yang masuk dan normal , dan membuat sudut yang sama
dengan yang normal .
Kesamaan sudut masuk dan sudut refleksi adalah sifat umum
dari gelombang. Sifat itu di peroleh dari prinsip Huygens dan berlaku baik
untuk gelombang bunyi maupun untuk gelombang air . dua sifgat tambahan cayaha
yang refleksikan adalah penting. Yang pertama , bahwa bila gelombang pada
sebuah dawai mencapai pada sebuah ujung tetap, maka gelombang yang di
refleksikan adalah terbalik atau tandanya di balik. Didalam kasus ini, orang
mengatakan bahwa fasenya dibalik. Ini terjadi juga kepada sebuah gelombang
cahaya jika gelombang itu masuk pada sebuah batas dari suatu medium yang lebih
rapat.sebagai contoh,sebuah pembalikan fasa terjadi pada batas udara-gelas bila
cahaya masuk didalam gelas,yang merupakan medium yang lebih rapat.
Didalam refraksi cahaya.bila cahaya bergerak dari suatu medium
transparan (tembus cahaya) ke satu medium transparan lainnya dengan indeks
refraksi yang berbeda,maka cahaya itu di belokkan atau direfraksikan.seperti
halnya di dalam kasus refleksi, maka kita mungkin mencari hubungan diantara
kedua arah tersebut dengan bantuan prinsip Huygens.Hubungan ini dinamakan hukum
sinellius,Hukum sinellius berarti bahwa jika bertambah besar,maka sin𝛉 akan berkurang dan sebagai konsekuensinya maka𝛉 pun berkurang.jadi,sebuah sinar akan membelok
kearah normal bila sinar itu memasuki medium yang secara optik lebih rapat (2>1).
Karena indeks refraksi bahan berubah-ubah dengan panjang
gelombang cahaya,maka besarnya pembelokan di permukaan batas akan berubah-ubah
dengan panjang gelombang. Fenomena ini dinamakan dispersi . sinar putih (white
light),seperti cahaya yang berasal dari lampu pijar , mengandung campuran
panjang gelombang yang membentang pada jangkauan panjang gelombang yang tampak,
sehingga panjang gelombangnya bermacam –macam atau warnanya akan di pisahkan di
batas antara udara dan gelas , kecuali pada arah masuk normal. Efek ini terjadi
dua kali di dalam sebuah prisma gelas yang berbentuk segitiga, yang
menghasilkan sinar cahaya yang membentuk kipas dan sebuah pola warna warni atau
spektrum pada sebuah layar di belakang prisma itu.(Josep w.kane,1978)
Meskipun gelombang
cahaya menyebar seperti gelombang bergerak menjauh dari sumbernya , kita sering
kali dapat memperkirakan perambatannya dalam bentuk garis lurus . ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat gelombang di sebut optik geometri . sebagian
dari cahaya di pantulkan oleh permukaan membentuk berkas menuju ke atas
merambat se olah –olah berkas asli telah di pantulkan dari permukaan. Sebagian
lain dari cahaya merambat melalui permukaan dan menuju kaca , karena cahaya
dapat merambat melalui kaca maka kaca dikatakan transparan yaitu kita dapat
melihat melalui kaca.
Perambatan cahay melalui permukaan (bidang batas) yang
memisahkan dua media disebut pembiasan , dan cahaya disebut dibiaskan . kecuali
sudut datang berkas cahaya tegak lurus terhadap permukaan , perbiasan oleh
permukaan mengubah arah perambatan cahaya. Untuk alasan ini berkas
dikatakan”dibelokkan” oleh pembiasan . hukum pemantulan sebagai berikut : sinar
pantul terletak pada bidang datar dan memiliki sudut pantul sama dengan sudut
datang . dan hukum pembiasan adalah sebagai berikut: sinar bias terletak pada
bidang datar dan sudut pada bidang dihubungkan dengan sudut datang .
2 sin𝛉2= 1 sin 1. (pembiasan ) …………(persamaan II.3)
disini masing masing simbol
1 dan 2 adalah konstanta tak berukuran yang di sebut
indeks bias , yang di hubungkan dengan medium yang melibatkan pembiasan. Indeks
bias untuk ruang hampa dan beberapa zat umum yaitu dengan untuk ruang hampa , 1 ditentukan 1 ; untuk udara mendekati 1,0. Adalah sebuah perkiraan yang
sering kali kita gunakan. Tidak adayang memiliki indeks bias di bawah 1.
Pembiasan tidak boleh membelokkan berkas terlalu besar sehingga sinar bias
berada pada sisi yang sama dari normal sebagai sinar datang . Pada dispersi kromatik
indeks bias dialami oleh cahaya melalui medium sembarang ,
kecuali ruang hampa tergantung pada panjang gelombang dari cahaya .
ketergantungan 1 pada panjang gelombang mengimplikasikan bahwa
ketika berkas cahaya terdiri dari sinar dengan panjang gelombang yang berbeda
,sinar akan di biaskan pada sudut yang berbeda oleh permukaan . jadi cahaya
akan menyebar keluar karena pembiasan . penyebarab keluar dari cahay disebut
dispersi kromatik, dengan “kromatik” mengacu pada warna yang berkaitan dengan
panjang gelombang yang individual dan dispersi mengacu pada penyebaran cahaya
menurut panjang gelombnagnya atau warnanya secara umum , indeks bias dari
medium yang diberikan lebih besar panjang gelombnag pendek ( misalkan pada
cahaya biru) daripada untuk panjang gelombang (misalkan pada cahaya merah
)sebagai man indeks bias untuk kuarsa lumer tergantung pada gelombang cahaya .
ketergantungan seperti itu berarti ktika sebuah berkas dengan kedua gelombang
cahaya biru dan merah dibiaskan melalui sebuah permukaan , seperti dari udara
menuju kuarsa atau sebaliknya , komponen biru (sinar bersesuaian pada gelombang
cahay biru) membelok lebih jauh dari pada komponen merah .
Berkass cahaya putih terdiri dari
komponen dari semua (atau mendekati semua)warna dalam spektrum tampak dengan
intensitas yang hampir seragan ketika kita melihat berkas seperti itu kita
merasa cahaya putih dan bukan warna tunggal. Berkas cahaya putih di udara
datang pada permukaan kaca (karena halaman dari buku berwana putih , berkas cahaya
putih dinyatakan dengan sinar abu-abu. Selain itu berkas cahaya monokromatik
secara umum dinyatakan dengan sinar merah. Untuk meningkatkan pemisahan warna ,
kita dapat menggunakan prisma kaca padat dengan penampaang melintang segitiga .
contoh paling menabjukkan dari dispersi kromatik adalah pelangi. Ketika cahaya putih matahari di pertemukan dengan tetesan hujan
, di pantulkan dari permukaan dalam tetesan, dan kemudian dibiaskan keluar dari
tetesan . sama halnya dengan prisma, pembiasan pertama memisahkan cahaya matahari menjadi komponen- komponen warnanya dan
pembiasan kedua meningkatkan pemisahan.
Pelangi yang sering kita lihat terbentuk dari cahaya yang
dibiaskan oleh banyaknya tetesan –tetesan warna merah terbentuk dari sudut
tetesan yang lebih besar di langit , warna biru terbentuk dari sudut tetesan
yang lebih kecil , dan warna pertengahan dari sudut pertengahan . semua tetesan
mengirimkan warna yang terpisah pisah pada kita dengan sudut sekitar 420dari
titik yang mengarah berlawanan denga matahari dalam pengamatan kita. Jika curah
hujan tinggi dan cahaya bersinar terang kita akan melihat busur melingkar dari
warna dengan merah pada bagian atas dan biru pada bagian bawah . Pelangi adalah
khusus karena pengamatan lain memotong dari tetesan lainnya . (David halliday ,
2002).
Pada perambatan cahaya bidang gelombang adalah kumpulan
titik-titik dengan fase konstan,jika jari-jari bidang gelombang adalah r pada
saat t,jari jarinya pada saat t+ t adalah r + c t. Dimana c adalah laju
gelombang,namun jika gelombang itu di hdang oleh hambatan atau jika sebagian gelombang
itu dihadang oleh hambatan atau jika gelombang melewati medium yang berbeda.
Perambatan gelombang apapun melalui ruang dapat digambarkan menggunakan metode
geometris yang ditemukan oleh Christian Huygens kira-kira tahun 1678 yang
sekarang dikenal sebagai prinsip Huygens atau konstruksi Huygens : setiap
titikpada bidang gelombang primer (utama) bertindak sebagai sebuah sumber anak
gelombang(wavelest)sekunder yang kemudian berkembang dengan laju dan frekuensi
sama dengan gelombang primernya.
Pada penerapan prinsip Huygens dan perambatan gelombang datar
dan gelombang sferis.tentu saja jika tiap-tiap titik pada bidang gelombang
adalah benar –benar sumber titik,maka akan ada gelombang –gelombang pada arah
yang berlawanan.Huygens mengabaikan gelombang-gelombang balik ini.
Prinsip Huygens kemudian dimodifikasi oleh fresnel sedemikian
sehingga bidang gelombang baru dihitung dari bidang gelombang lama dengan
memakai superposisi anak gelombang dengan memperhatikan amplitudo dan fase
relatifnya.Kirchhoff kemudian memperlihatkan bahwa prinsip Huygens-Fresnel
adalah konsekuensi dari persamaan gelombang.sehingga menempatkan prinsip
tersebut dalam rangka matematis yang mantap.Kirchhoff menunjukkan bahwa
intensitas dari anak gelombang - anakgelombang tersebut bergantung pada
sudutnya dan bernilai nol pada arah berlawanan.
Pada pemantulan,ketika gelombang dari tipe apapun mengenai
sebuah penghalang datar seperti misalnya sebuah cermin,gelombang-gelombang baru
dibangkitkan dan bergerak menjauhi penghalang tersebut.penomena ini disebut
Pemantulan. Pemantulan terjadi pada bidang batas antar dua medium berbeda
seperti misalnya sebuah permukaan udar kaca,dalam kasus di mana sebagian energi
datang dipantulkan dan ditransmisikan. Cahaya yang mengenai sebuah permukaan
udar kaca yang mulus sudut øa antar sinar datang garis normal(garis yang tegak
lurus permukaan)disebut “sudut datang”,bidang yang dibatasi oleh dua garis ini
disebut “bidang datang”. Sinar yang dipantulkanterletak di dalam bidang datang
tersebut dan membentuk sudut 𝛉r dengan garis normal
yang sama dengan sudut datang.
Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang. Pecahan
energi cahaya yang dipantulkan pada sebuah bidang batas seperti misalnya pada
permukaan udara kaca dengan cara rumit bergantung pada sudut datang,orientasi
vektor medan listrik yang berhubungan dengan gelombang dan laju cahaya relatif
di dalam medium pertama(udara) dan didalam medium ke dua(kaca). Laju cahaya di
dalam medium seperti misalnya kaca,air atau udara.ditentukan oleh “Indeks bias
n”yang di defenisikan sebagai perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa c
terdapat laju tersebut dalam medium V.
Pemantulan dari permukaan (licin) disebut pemantulan spekuler
(cermin).pemantulan spekuler tersebut berbeda dengan “pemantulan
difusi”(menyebar). Mekanisme fisis pemantulan cahaya dapat dimengerti melalui
penyerapan dan radiasi ulang(reradiation) cahaya oleh atom-atom didalam medium
yang memantulkan. Ketika cahaya yang berjalan diudara mengenai permukaan
gelas,atom – atom didalam gelas menyerap cahaya dan meradiasikan kembali cahaya
tersebut dengan frekuensi yang sama kesemua arah.Gelombang-gelombang yang
diradiasikan kembali oleh atom-atom kaca menginterferensi secara konstuktif
pada sebuah sudut yang sama dengan sudut datang untuk menghasilkan gelombang
yang terpantul.
Hukum pemantulan dapat diturunkan dari prinsip Huygens.menurut
prinsif huygens setiap titik pada gelombang yang diberikan dapat dianggap
sebagai titik dari anak gelombang sekunder. Ketika sebuah berkas cahaya
mengenai sebuah permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium
berbeda,seperti misalnya sebuah permukaan kaca,energi cahaya tersebut
dipantulkan dan memasuki medium kedua,perubahan arah dari sinar yang
ditransmisikan tersebut disebut “pembiasan”.jadi pada waktunya gelombang yang
dilewatkan tidak berjalan didalammedium sejauh gelombang datang aslinya,jadi
kecepatan gelombang yang dilewatkan lebih kecil dari pada kecepatan gelombang
datang.Indeks bias yaitu perbandingan laju cahaya diruang hampa terhadap laju
cahaya didalam medium.
(Paul A.Tipler,1989).
Pada permukaan refraktor sferis cembung yang jari-jari
kelengkungannya r, permukaan ini memisahkandua media yang indeks refraksinya
berlainan. Medium tempat sinar datang kepermukaan memiliki indeks refraksi n1
dan medium pada bagian lain dari permukaan memiliki indeks refraksi n2.dari
garis melalui pusat kelengkungan c permukaan refraktor. Garis ini bertindak
sebagai sumbuyang memotong permukaan di titik verteks v.sinar ini menumbukl
permukaan di titik a dan di refraksikan mengikuti hubungan 1 Ø1 = 2Ø2
Sinar yang direfraksikan
ini memotong sumbu ditiotik I.sinar dari o yang berimpit dengan sumbu tidak
akan dibelokkanoleh permukaan dan akan melaluinya juga.
Untuk cermin bayangan nyata di bentuk pada sisi yang sama
dengan tempat cahaya datang,tetapi untuk permukaan refraktor dan lensatipis
terletak padasisi yang berlawanan hal iniberlaku demikian karenacahaya datng
direfleksikan kembali oleh cermin,tetapi diteruskan (ditansmisikan)oleh
permukaan refraktor. (David halliday,1987)
Refraktometer
abbe adalah alat ukur indeks bias suatu cair yang mempunyai indeks bias antara
1,3 dan 1,7.prinsip kerja alat ini didasarkan pada sifat sudut kritis.sudut
kritis adalah sudut dating dari medium yang lebih rapat kemedium yang kurang
rapat yang menghasilkan sudut bias mendekati 900,sedangkan sudut bias adalah
kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun
zat tersebut.Indeks bias dapat diukur dengan sebuah refraktometer. Pengukuran
indeks bias atau refraksi indeks suatu zat cair adalah penting bagi penilaian
sifat dan kemurnian cairan,konsentrasi larutan dan perbandingan komponen dalam
pelarutnya. Ciri khas refraktometer yaitu dapat dipakai untuk mengukur secara
tepat dan sederhana karena hanya memerlukan zat yang sedikit yaitu kl 0,1 ml
dan ketelitiannya sangat tinggi. Refraktometer berasal dari kata refraksi yang
berarti pembiasan dan meter yang berarti pengukur.jadi,refraktometer merupakan
alat untuk mengukur indeks bias suatu medium.
Pembiasan
terjadi karena akibat perbedaan kecepatan rambat cahaya.pembiasan merupakan
pembelokan cahaya akibat merambat melalui 2 medium yang berbeda kerapatan
optiknya. Untuk pembiasan diperlukan syarat- syarat misalnya:
a.
Cahaya
datang melalui 2 medium yang berbeda kerapatan optiknya .
b. Cahaya yang dating tidak tegak lurus terhadap
bidang batas.
Dalam pembiasan berlaku Hukum Sinellius:
1.
Sinar
dating,garis normal,dan sinar bias terletak pada bidang datar.
2.
Hasil
bagi antara sinus sudut dating dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap
disebut indeks bias.
Berdasarkan arti fisisnya ,indeks bias adalah kemampuan
cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat
tersebut.sedangkan berdasarkan persamaan matematis ,indeks bias adalah
perbandingan cepat rambat cahaya diruang hampa terhadap cepat rambat cahaya
dimedium tersebut.
Refraktometer
merupakan alat untuk menentukan indeks bias suatu medium. Sedangkan refrakto
meter abbe merupakan alat pengukur indeks bias suatu zat cair yang mempunyai
indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan sudut kritis ,dimana sudut kritis diantara
dua medium kurang rapat yang menghasilkan sudut bias sama dengan 90.
Dalam percobaan ini
kita akan melihat garis batas gelap dan terang. Dengan mengubah kompensator sehingga garis batas dan
gelap terlihat jelas dan tidak terdapat warna lagi,dengan garis batas gelap dan
terang.
(http: muslimat
blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar