Kamis, 12 Desember 2013

Refraktometer ABBE 1



I.       TUJUAN
1.    Untuk mengetahui indeks bias larutan
2.    Untuk mengetahui nilai konsentrasi larutan gula (mol)
3.    Untuk mengetahui cara kerja refraktometer abbe

II.      LANDASAN TEORI               
                                                                                                
     Dalam subbab ini kita akan menggunakan model sinar dari cahaya untuk  menyelidiki   aspek yang paling penting mengenai perambatan cahaya yaitu refraksi.  Bila sebuah gelombang cahaya menumbuk antar muka(intreface) halus yang memisahkan dua material transparan(material tembus cahaya ) (seperti udara dan kaca atau air dan kaca) maka pada umumnya sebagian gelombang itu direfleksikan dan sebagian lagi direfraksikan kedalam material kedua. Misalnya bila seseorang berada di dalam restoran itu dapat memandang keluar melalui jendela dengan pemandangan sama karena cahaya mencapai orang itu dengan refraksi. Segmen -segmen  gelombang bidang yapat dipersentasikan sebagai paket-paket sinar yang membentuk berkas cahaya. Kita menjelaskan arah sinar masuk, sinar yang direfleksikan  dan sinar yang direfraksikan pada antar muka yang halus diantara dua material optik sebagai sudut-sudut yang dibuat oleh sinar-sinar itu dengan normal terhadap permukaan tersebut di titik masuk. Jika antar muka itu kasar cahaya yang ditransmisikan dan cahaya yang direfleksikan tersebut dihamburkan ke berbagai arah, dan tidak ada sudut transmisi tunggal  atau sudut refleksi tunggal. Refleksi pada sudut tertentudari sebuah permukaan yang sangat halus dinamakan refleksi spekular.
Indeks refraksi( index refraction) dari sebuah material optik juga dinamakan indeks refraktif yang dinyatakan dengan n, memainkan peranan penting dalam optikageometrik. Indeks refraksi itu adalah rasio dari laju cahaya c dalam ruang hampa terhadap laju cahaya v dalam material itu.
      (indeks refraksi)..................................................(2-1)
Cahaya selalu berjalan lebih lambat didalam materialdaripda didalam ruang hampa, sehingga nilai n dalam medium apapun selain ruang hampa selalu lebih besar daripada satu. Untuk ruang hampa, n = 1. Karena n  adalah rasio dari dua laju, maka n adalah bilangan murni tanpa satuan. Laju gelombang v berbanding  terbalik dengan indeks refraksi n. Semakin besar indeks refraksi dalam suatu material, semakin lambat laju gelombang dalam material tersebut. Kajian eksperimental mengenai arah sinar masuk , sinar yang direfleksikan , dan sinar yang direfraksikan pada antar muka yang halus diantara dua material optik memunculkan kesimpulan-kesimpulan berikut:
1)    Sinar yang masuk, sinar yang direfleksikan,dan sinar yang direfraksikan dan normal-terhadap-permukaan semuanya terletak pada bidang yang sama. Bidang dari ketiga sinar itu tegak lurus terhadap bidang permukaan batas diantar kedua material tersebut. Kita selalu menggambarkan diagram sehingga sinar masuk , sinar yang direfleksikan, dan sinar yang direfraksikan berada dalam bidang diagram.
2)    Sudut refleksi  sama dengan sudut masuk untuk semuapanjang gelombang  dan untuk setiap pasangan material.
 ( hukum refleksi)...............................................(2-2)
     Hubungan ini,bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar masuk dan sinarn
     yang direflekksikan dan normal, semuanya terletak pada bidang yang sama atau
     yang dinamakan hukum refleksi(law of reflection).
3)    Untuk cahaya monokromotikdan untuk sepasang material yang diberikan, a dan b, pada sisi-sisi yang berlawanan dari antar muka itu, rasio dari sinus sudut  dan . Dimana kedua sudut itu diukur dari normal terhadap permukaan,sama dengan   kebalikan dari rasio kedua indeks refraksi:
=,  atau.........................................................(2-3)
sin = sin  (hukum refraksi)...........................(2-4)
     Hasil eksperimen ini, bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar masuk dan sinar yang direfraksikandan normal semuanya terletak dalam bidang yang sama dinamakan hukum refraksi(law of refraction) atau hukum snellius(snell`s law),untuk menghormati ilmuwan Willebrod Snell(1591-1626). Ada beberapa keraguan apakah betul-betul snellius yang menemukannya. Penemuan bahwa   baru muncul kemudian. Persamaan  dan  memperlihatkan bahwa bila sebuah sinar lewat dari satu material (a) kedalam material (b) yang mempunyai indeks refraksi yang lebih besar () dan karena itu maka laju gelombang dalammaterial itu lebih lambat, maka sudut  dengan normal lebih kecil  dalam material kedua daripada sudut  dalam material pertama; maka sinar itu dibelokkan mendekati normal. Bila material kedua itu mempunyai indeks refraksi yang lebih kecil daripada material pertama () dan karena itu maka laju gelombang dalam material itu lebih cepat, maka sinar itu dibelokkan menjauhi normal. Ini menerangkan mengapa sebuah mistar yang dicelupkan sebagian atau pipa sedotan air minum terlihat dibengkokkan; sinar cahaya yang datang dari bawah permukaan berubah arah pada antar muka udara-air; sehinggasinar itu muncul seakan-akan day=tang dari sebuah posisi di atas titik asal yang sesungguhnya.
Sebuah kasus khusus yang penting adalah refraksi yang terjadi pada antar muka diantara ruang hampa, dimana indeks refraksi menurut defenisi adalah satu, dan merupakan sebuah material. Bila sebuah sinar lewat dari ruang hampa kedalam suatu material (b),sehingga  dan ,maka sinar itu selalu dibelokkanmendekati normal. Bila sinar lewat dari suatu material kedalam ruang hampa, sehingga  dan, sinar itu selalu dibelokkan menjauhi normal.
Tak peduli apapun material pada masing-masing sisi dari antar muka itu,sinar yang ditransmisikan itu tidak dibelokkan sama sekali dalam kasus khusus arah masuk normal, dimana sinar masuk adalah tegak lurus terhadap antar muka sehingga   dan sin
Hukum refleksi dan hukum refraksi berlaku tanpa memandang dari sisi mana dari antar muka itu sinar masuk tersebut datang. Jika sinar cahaya mendekati antar muka maka sekali lagi ada sinar yang direfleksikan dan ada sinar yang direfraksikan; kedua sinar ini,sinar masuk,dan normal terhadap permukaan sekali lagi terletak pada bidang yang sama. Lagi pula lintasan sebuah sinar yang direfraksikan dapat dibalik.      Lintasan ini mengikuti lintasan yang sama bila pergi dari b ke a seperti bilapergi dari a ke b. Karena sinar yang direfleksikan dansinar masuk membuat sudut yang sama dengan normal, maka lintasan sebuah sinar yang direfleksikan juga dapat dibalik. Itulah sebabnya mengapa bila anda melihat mata seseorang dalam cermin.
Maka orang itu dapat juga melihat anda. Karena sinar yang direfleksikan dansinar   masuk membuat sudut yang sama dengan normal,
Intensitas sinar yang direfleksikan dan intensitas sinar yang direfraksikan bergantung pada sudut masuk, kedua indeks refraksi, dan polarisasi darisinar masuk. Fraksi yang direfleksikan merupakan yang paling kecil pada arah masuk normal. Walaupun kita menjelaskan hukum refleksi dan refraksi sebagai hasil eksperimen , namun hukum-hukum itu juga dapat diturunkan dari sebuah model gelombang dengan menggunkan persamaan maxwell. Analisis ini juga memungkinkan amplitudo, intensitas, fasa,dan keadaan polarisasi dari gelombang yang direfleksikan  dan gelombang yang direfraksikan.
Indeks refraksi bergantung bukan hanya pada zat tetapi juga pada panjang gelombang cahaya. Kebergantungan pada panjang gelombang dinamakan dispersi. indeks refraksi pada suhu dan tekanan standar sekitar 1,0003, dan kita biasanya akan mengambilnya secara eksak, yakni sama dengan satu. Indeks refraksi gas bertambah jika kerapatan gas itu bertambah, sebagian besar kaca yang digunakan dalam instrumen optik mempunyai indeks refraksi antar sekitar 1,5 dan 2,0. Beberapa zat mempunyai indeks yang lebih besar ; dua contohnya adalah intan, dengan2,417, dan rutil(bentuk kristal dari titanium,dengan 2,62. (Hugh D. Young,2001)
Ketika cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya, sebagian cahaya dating dipantulkan pada perbatasan. Sisanya lewat kemedium yang baru.Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru.Pembelokan ini disebut pembiasannya disebut pembiasan.
            Berkas- berkas datang dan bias berada pada bidang yang sama,  yang juga termasuk garis tegak lurus terhadap permukaan. Hukum snell merupakan dasar hukum pembiasan. Hukum pembiasan antarmuka sesuai dengan inhomogeneity utama, dan atom yang membentuk itu menghamburkan cahaya mundur baik, seperti balok tercermin, dan maju, seperti balok ditransmisikan. Analisis ini juga memungkinkan amplitudo, intensitas, fasa,dan keadaan polarisasi dari gelombang yang direfleksikan  dan gelombang yang direfraksikan.
             Fakta bahwa sinar insiden yang bengkok atau "ternyata dari jalan mereka", seperti Newton menaruhnya, disebut refraksi.
Gambar 2.1 Pembiasan
Gambar a menunjukkan sebuah berkas yang merambat dari udara ke air.Sudut ϴ1 adalah sudut datang dan ϴ2sudut bias.Perhatikan bahwa berkas dibelokkan menuju normal ketika memasuki air.Hal ini selalu terjadi ketika berkas cahaya memasuki medium dimana lajunya lebih kecil. Jika cahaya merambat dari satu medium kemedium kedua dimana lajunya lebih besar, berkas dibelokkan menjauhi normal ; hal ini ditunjukkan pada gambar 1b untuk berkas cahaya yang merambat dari air ke udara. (Douglas C. Giancoli,1998)
Bila sebuah sinar cahaya mencapai batas di antara dua medium , maka sebagian cahaya di transmisikan , sebagian di serap , dan sisanya di refleksikan . permukaan licin sekeping gelas atau logam yang di semir merefleksikan cahaya di dalam arah khusus. Ini dinamakan refleksi spekular . kadang-kadang refleksi itu refleksi difuse, dan cahay yang di releksikan bergerak di dalam semua arah. Hal ini terjadi bila cahaya menumbuk sebuah permukaan seperti selembar kertas atau dinding yang di cat dengan ketakteraturan acak yang besar di bandingkan dengan sebuah panjang gelombang. Setiap bagian licin dari permukaan seperti itu menghasilkan refleksi spekular , tetapi karena orientasi yang berubah ubaah dari bagian bagian ini , maka cahaya yang di refleksikan total tidak mempunyai arah yang unik . di dalam refleksi spekular arah arah sinar yang masuk relatif terhadap normal kepada permukaan dihubungkan sangat sederhana yaitu ; Sinar cahaya yang direfleksika berada di dalam bidang yang sama seprti sinar yang masuk dan normal , dan membuat sudut yang sama dengan yang normal. Kajian eksperimental mengenai arah sinar masuk , sinar yang direfleksikan.
       Kesamaan sudut masuk dan sudut refleksi adalah sifat umum dari gelombang. Sifat itu di peroleh dari prinsip Huygens dan berlaku baik untuk gelombang bunyi maupun untuk gelombang air . dua sifgat tambahan cayaha yang refleksikan adalah penting. Yang pertama , bahwa bila gelombang pada sebuah dawai mencapai pada sebuah ujung tetap, maka gelombang yang di refleksikan adalah terbalik atau tandanya di balik. Didalam kasus ini, orang mengatakan bahwa fasenya dibalik. Ini terjadi juga kepada sebuah gelombang cahaya jika gelombang itu masuk pada sebuah batas dari suatu medium yang lebih rapat.sebagai contoh,sebuah pembalikan fasa terjadi pada batas udara-gelas bila cahaya masuk didalam gelas,yang merupakan medium yang lebih rapat.
       Didalam refraksi cahaya.bila cahaya bergerak dari suatu medium transparan (tembus cahaya) ke satu medium transparan lainnya dengan indeks refraksi yang berbeda,maka cahaya itu di belokkan atau direfraksikan.seperti halnya di dalam kasus refleksi, maka kita mungkin mencari hubungan diantara kedua arah tersebut dengan bantuan prinsip Huygens.Hubungan ini dinamakan hukum sinellius,Hukum sinellius berarti bahwa jika  bertambah besar,maka sin𝛉 akan berkurang dan sebagai konsekuensinya maka𝛉 pun berkurang.jadi,sebuah sinar akan membelok kearah normal bila sinar itu memasuki medium yang secara optik lebih rapat (2>1).
       Karena indeks refraksi bahan berubah-ubah dengan panjang gelombang cahaya,maka besarnya pembelokan di permukaan batas akan berubah-ubah dengan panjang gelombang. Fenomena ini dinamakan dispersi . sinar putih (white light),seperti cahaya yang berasal dari lampu pijar , mengandung campuran panjang gelombang yang membentang pada jangkauan panjang gelombang yang tampak, sehingga panjang gelombangnya bermacam –macam atau warnanya akan di pisahkan di batas antara udara dan gelas , kecuali pada arah masuk normal. Efek ini terjadi dua kali di dalam sebuah prisma gelas yang berbentuk segitiga, yang menghasilkan sinar cahaya yang membentuk kipas dan sebuah pola warna warni atau spektrum pada sebuah layar di belakang prisma.
                                                                                              (Josep w.kane,1978)
Meskipun gelombang cahaya menyebar seperti gelombang bergerak menjauh dari sumbernya , kita sering kali dapat memperkirakan perambatannya dalam bentuk garis lurus . ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat gelombang di sebut optik geometri . Sebagian dari cahaya di pantulkan oleh permukaan membentuk berkas menuju ke atas merambat se olah –olah berkas asli telah di pantulkan dari permukaan. Sebagian lain dari cahaya merambat melalui permukaan dan menuju kaca , karena cahaya dapat merambat melalui kaca maka kaca dikatakan transparan yaitu kita dapat melihat melalui kaca. Perambatan cahay melalui permukaan (bidang batas) yang memisahkan dua media disebut pembiasan , dan cahaya disebut dibiaskan . kecuali sudut datang berkas cahaya tegak lurus terhadap permukaan , perbiasan oleh permukaan mengubah arah perambatan cahaya. Untuk alasan ini berkas dikatakan”dibelokkan” oleh pembiasan . hukum pemantulan sebagai berikut : sinar pantul terletak pada bidang datar dan memiliki sudut pantul sama dengan sudut datang . dan hukum pembiasan adalah sebagai berikut: sinar bias terletak pada bidang datar dan sudut pada bidang dihubungkan dengan sudut datang .
2 sin𝛉2= 1 sin 1. (pembiasan ) ……………………..…( 2.5)
disini masing masing simbol 1 dan 2 adalah konstanta tak berukuran yang di sebut indeks bias , yang di hubungkan dengan medium yang melibatkan pembiasan. Indeks bias untuk ruang hampa dan beberapa zat umum yaitu dengan untuk ruang hampa , 1 ditentukan 1 ; untuk udara  mendekati 1,0. Adalah sebuah perkiraan yang sering kali kita gunakan. Tidak adayang memiliki indeks bias di bawah 1. Pembiasan tidak boleh membelokkan berkas terlalu besar sehingga sinar bias berada pada sisi yang sama dari normal sebagai sinar datang . Pada dispersi kromatik indeks bias  dialami oleh cahaya melalui medium sembarang , kecuali ruang hampa tergantung pada panjang gelombang dari cahaya . ketergantungan 1 pada panjang gelombang mengimplikasikan bahwa ketika berkas cahaya terdiri dari sinar dengan panjang gelombang yang berbeda ,sinar akan di biaskan pada sudut yang berbeda oleh permukaan . jadi cahaya akan menyebar keluar karena pembiasan . penyebarab keluar dari cahay disebut dispersi kromatik, dengan “kromatik” mengacu pada warna yang berkaitan dengan panjang gelombang yang individual dan dispersi mengacu pada penyebaran cahaya menurut panjang gelombnagnya atau warnanya secara umum , indeks bias dari medium yang diberikan lebih besar panjang gelombnag pendek ( misalkan pada cahaya biru) daripada untuk panjang gelombang (misalkan pada cahaya merah )sebagai man indeks bias untuk kuarsa lumer tergantung pada gelombang cahaya . ketergantungan seperti itu berarti ktika sebuah berkas dengan kedua gelombang cahaya biru dan merah dibiaskan melalui sebuah permukaan , seperti dari udara menuju kuarsa atau sebaliknya , komponen biru (sinar bersesuaian pada gelombang cahay biru) membelok lebih jauh dari pada komponen merah .
       Berkas cahaya putih terdiri dari komponen dari semua (atau mendekati semua)warna dalam spektrum tampak dengan intensitas yang hampir seragan ketika kita melihat berkas seperti itu kita merasa cahaya putih dan bukan warna tunggal. Berkas cahaya putih di udara datang pada permukaan kaca (karena halaman dari buku berwana putih , berkas cahaya putih dinyatakan dengan sinar abu-abu. Selain itu berkas cahaya monokromatik secara umum dinyatakan dengan sinar merah. Untuk meningkatkan pemisahan warna , kita dapat menggunakan prisma kaca padat dengan penampaang melintang segitiga . contoh paling menabjukkan dari dispersi kromatik adalah pelangi. Ketika cahaya putih matahari di pertemukan dengan tetesan hujan , di pantulkan dari permukaan dalam tetesan, dan kemudian dibiaskan keluar dari tetesan .
       Pelangi yang sering kita lihat terbentuk dari cahaya yang dibiaskan oleh banyaknya tetesan –tetesan warna merah terbentuk dari sudut tetesan yang lebih besar di langit , warna biru terbentuk dari sudut tetesan yang lebih kecil , dan warna pertengahan dari sudut pertengahan . semua tetesan mengirimkan warna yang terpisah pisah pada kita dengan sudut sekitar 420dari titik yang mengarah berlawanan denga matahari dalam pengamatan kita. Jika curah hujan tinggi dan cahaya bersinar terang kita akan melihat busur melingkar dari warna dengan merah pada bagian atas dan biru pada bagian bawah . Pelangi adalah khusus karena pengamatan lain memotong dari tetesan lainnya . (David halliday , 2002).
Refraktometer abbe adalah alat ukur indeks bias suatu cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7.prinsip kerja alat ini didasarkan pada sifat sudut kritis.sudut kritis adalah sudut dating dari medium yang lebih rapat kemedium yang kurang rapat yang menghasilkan sudut bias mendekati 900,sedangkan sudut bias adalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat tersebut.Indeks bias dapat diukur dengan sebuah refraktometer. Pengukuran indeks bias atau refraksi indeks suatu zat cair adalah penting bagi penilaian sifat dan kemurnian cairan konsentrasi larutan dan perbandingan komponen dalam pelarutnya. Ciri khas refraktometer yaitu dapat dipakai untuk mengukur secara tepat dan sederhana karena hanya memerlukan zat yang sedikit yaitu kl 0,1 ml dan ketelitiannya sangat tinggi. Refraktometer berasal dari kata refraksi yang berarti pembiasan dan meter yang berarti pengukur.jadi,refraktometer merupakan alat untuk mengukur indeks bias suatu medium. Pengukuran indeks bias penting untuk:
1.       Menilai sifat dan kemurnian suatu medium slah satunya berupa cairan
2.      Mengetahui konsentrasi-konsentrasi larutan.
3.      Mengetahui nilai perbandingan komponen fdalam campuran dua zat cair
4.      Mengetahui kadar zat yang diekstrasikan dalam pelarut .
       Indeks bias menurut pengertian fisis afalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat. Pembiasan terjadi karena akibat perbedaan kecepatan rambat cahaya.pembiasan merupakan pembelokan cahaya akibat merambat melalui 2 medium yang berbeda kerapatan optiknya. Untuk pembiasan diperlukan syarat- syarat misalnya:
a.       Cahaya datang melalui 2 medium yang berbeda kerapatan optiknya .
b.      Cahaya yang dating tidak tegak lurus terhadap bidang batas.
Dalam pembiasan berlaku Hukum Sinellius:
1.         Sinar datang,garis normal,dan sinar bias terletak pada bidang datar.
2.       Hasil bagi antara sinus sudut dating dengan sinus sudut bias merupakan  bilangan tetap disebut indeks bias.
       Berdasarkan  arti fisisnya ,indeks bias adalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat tersebut.sedangkan berdasarkan persamaan matematis ,indeks bias adalah perbandingan cepat rambat cahaya diruang hampa terhadap cepat rambat cahaya dimedium tersebut. Sedangkan indeks bias relative adalah perbandingan  laju cahaya dalam satu medium  terhadap laju cahaya dalam medium selanjutnya. Apabila  dilihat dari hukum Sinellius  maka kita dapat menentukan indeks bias sebuah bahan.  Salah satu bentuk energi yang dapat dimiliki oleh sebuah benda adalah energi yang berhubungan dengan gerak; energi ini disebut energi kinetik untuk sebuah benda yang bermassa m dan sedang bergerak dengan kecepatan v,energi ini mempunyai nilai K= ½ mv2. Pada keadaan ini jika benda tiba-tiba menumbuk pada benda lain,maka benda dengan energi kinetik ini akan mampu melakukan kerja,memindahkan sebagian energinya pada benda lain,dan menyebabkan benda lain tersebut bergerak.
       Jadi kita dapat katakan bahwa energi kinetik menyatakan kemampuan melakukan kerja karena geraknya.
       Refraktometer merupakan alat untuk menentukan indeks bias suatu medium. Sedangkan refrakto meter abbe merupakan alat pengukur indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7. Prinsip kerja alat ini berdasarkan sudut kritis ,dimana sudut kritis diantara dua medium kurang rapat yang menghasilkan sudut bias sama dengan 90. Dari gambar skema refraktometer abbe tersebut dapat dapat kita ketahui bagian dari refraktometer abbe  tersebut.Repraktometer ABBE ini terdiri dari sebuah teleskop ,dua prisma pembias P dan P’ dimana zat cair yang akan diukur indeks biasnya diletakkan antara kedua prisma ini,dua prisma amici K1 dan K2,dan cermin datar sebagai pemantul. System  prisma K1 dan K2 terdiri dari masing-masing dari tiga prisma yang ditempelkan. System ini dinamakan kompensator yang berfungsi untuk menjadikan untuk menjadikan sinar polikromatik menjadi sinar monokromatik sebagai sumber cahaya.
     Cahaya kuning yang datang dari lampu natrium akan dipantulkan oleh cermin datar kemudian akan menuju prisma pembias pertama. Sinar pantul dari prisma pembias pertama tersebut akan menjadi sinar datang yang baru bagi prisma pembias kedua yang kemudian akan dipantulkan kembali ke prisma amici pertama dan kedua.
       Ciri khas refraktometer yaitu dapat dipakai untuk mengukur secara tepat dan sederhana karena hanya memerlukan zat yang sedikit yaitu kl 0,1 ml dan ketelitiannya sangat tinggi.  Selanjutnya sinar yang keluar dari prisma amici kedua akan diterima oleh teleskop.
       Sinar pantul dari prisma pembias pertama.sinar pantul dari prisma pembias pertama tersebut akan menjadi sinar datang yang baru bagi  prisma pembias dari kedua yang kemudian akan dipantulkan kembali keprisma amici pertama kedua.selanjutnya sinar  yang keluar dari prisma amici kedua akan diterima oleh teleskop ,sehingga kita dapat menentukan harga indeks bias zat cair tersebut. (http:muslim blogspot education.com)
III.              
1.      Disiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2.      Dihubungkan refrakto dengan illuminator sebagai sumber tegangan AC.
3.      Dipasang lampu 8V ke refraktometer dengan baik.
4.      Diatur skala pada refraktometer sampai nol searah jarum jam.
5.      Dibersihkan kedua prisma dengan menggunakan tissue.
6.      Diteteskan sampel tepat pada permukaan prisma dan tidak mengenai tepi dari prisma.
7.      Dikunci roda pengunci pada refraktometer.
8.  Diputar roda dispersi untuk menentukan indeks bias,sampai warna pada refrakto menjadi dua warna.
9.      Diamati skala pada refraktometer.
10.  Ditentukan indeks bias larutan dan konsentrasi larutan.
11.  Dicatat hasil yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

            Giancoli,Douglas C.1998.” FISIKA”.Edisi Kelima.Erlangga.Jakarta.
            Halaman : 234-238
Halliday,David.2002.”DASAR-DASAR FISIKA VERSI DIPERLUAS”.
Jilid dua.Binarupa aksara,Tangerang.
Halaman : 552-559
Kane,W Joseph.1978.”FISIKA”.Edisi ke tiga.Jilid 1.Massachusetts.
Halaman : 1033-1034
Zemansky,Sears.2001.”FISIKA UNIVERSITAS”.Edisi ke sepuluh.
Jilid 2.Erlangga,Jakarta.
Halaman : 497-499
http: muslim blogspot education.com.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar